KALBAR TERKINI - Kasus Brimob gadungan terjadi lagi, Haerul, seorang pria di Makasar mengaku sebagai anggota Brimob Polda Sulawesi Selatan.
Kedok Haerul yang berpura-pura menjadi Brimob terbongkar setelah kedua istrinya saling berebutan status sebagai ibu Bhayangkari.
Satu di antara istri Haerul, Marniati mengungkapkan bahwa dirinya mendatangi Polda Sulawesi Selatan karena tidak terima jika istri Haerul yang berada di Kabupaten Bone menyandang status sebagai ibu Bhayangkari.
"Istri keduanya mau dijadikan sebagai ibu Bhayangkari, makanya saya datang ke polda," ungkap Marniati, Sabtu 25 Februari 2023.
Marniati datang ke Polda dengan membawa kartu tanda anggota (KTA) Polri milik suaminya.
Petugas kemudian memeriksa KTA yang dibawanya tersebut.
Hasilnya tidak ada nama Haerul dalam daftar anggota Polri di Polda Sulsel.
Kemudian Marniati mejelaskan bahwa pada saat dia menikah dengan Haerul, tidak ada upacara pernikahan selayaknya dilakukan seperti pedang pora.
Baca Juga: Anak Pejabat Pajak Vs Anak Petinggi GP Ansor, Kronologi Penganiayaan Bermula dari Aduan Mantan Pacar
Bahkan, dia juga tidak pernah mengikuti kegiatan Bhayangkari.
"Tidak ada upacara penyambutan pedang pora dari anggota polisi.
Bahkan, saya tidak ikut kegiatan Bhayangkari.
Hanya pengajian di kelompok majelis taklim, itupun bukan bersama ibu Bhayangkari," tambahnya.
Marniati menambahkan, saat ini suaminya sedang menjalani pemeriksaan dan penahanan di Mapolrestabes Makassar akibat mengaku sebagai anggota Polri.
"Masih di Polrestabes Makassar masih diperiksa dan ditahan di sana," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando KS.
Menurutnya, berdasarkan laporan tersebut, Haerul diamankan kemudian diperiksa dan ditemukan barang bukti berupa kartu anggota Polri palsu.
"Motifnya mengaku sebagai anggota Polri hanya ingin disegani dan ditakuti di keluarganya.
Penyamaran ini sudah berlangsung selama lima tahun atau sejak tahun 2018 lalu," jelas Lando.
Baca Juga: Rumah BUMN Tarutung Diresmikan, Kementerian BUMN dan BRI Perkuat UMKM Lokal
Meski begitu, pihak kepolisian masih mendalami keterangan yang disampaikan Haerul terkait motif sesungguhnya dia mengaku sebagai anggota Polri.
"Masih diperiksa di Polsek Tamalate untuk dikembangkan motif sebenarnya.
Karena dia sudah lima tahun mengaku sebagai anggota Brimob," jelas Lando.***