Sekilas Peternakan Jenazah, Dibayar sebelum Mati: Uang Didonasi untuk Keluarga

- 8 Maret 2021, 03:42 WIB
'PERTANIAN'  JENAZAH - Disebut 'pertanian' karena di lokasi-lokasi inilah, jenazah dibiarkan tergeletak di tempat terbuka sejak masih utuh hingga membusuk hinga terurai menjadi tulang-belulang , demi kepentingan forensik di AS, Inggris, Belanda dan Australia./FOTO: ALL THAT'S INTERESTING/
'PERTANIAN' JENAZAH - Disebut 'pertanian' karena di lokasi-lokasi inilah, jenazah dibiarkan tergeletak di tempat terbuka sejak masih utuh hingga membusuk hinga terurai menjadi tulang-belulang , demi kepentingan forensik di AS, Inggris, Belanda dan Australia./FOTO: ALL THAT'S INTERESTING/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Mayat-mayat ini menjadi objek  penelitian  terkait untuk memberikan wawasan tentang dekomposisi dalam berbagai kondisi untuk kasus- kasus forensik.  Pengamatan dan catatan proses pembusukan disimpan, termasuk urutan dan kecepatan pembusukan, serta sejauh mana pengaruh dari aktivitas serangga.  

Tahapan pembusukan manusia yang dipelajari,  dimulai dengan tahap jenazah masih segar, kemudian tahap mengasapi, disusul  pembusukan, dan terakhir,  tahap jenazah mengering. 

Lebih 100 jenazah  disumbangkan ke fasilitas tersebut, setiap tahun.

Beberapa orang, sebelum meninggal, melakukan pra-registrasi. Enam puluh persen uang dari mereka, didonasikan untuk anggota keluarga.  Lebih dari 1.300 orang telah memilih melakukan pra-daftar sendiri.  Salah satu orang paling terkenal yangtelah menyumbangkan tubuhnya, adalah antropolog Grover Krantz, seperti sudah dikonfirmasikan oleh rekannya, David Hunt di Smithsonian.

Di Inggris Libatkan Militer

Di Inggris, sejumlah ilmuwan forensik bekerja sama dengan pihak militer untuk membuka peternakan tubuh pertamanya,  sebuah situs  bagi para peneliti untuk mempelajari pembusukan sisa-sisa manusia.

'Pertanian' ini juga dikenal sebagai fasilitas pemakaman forensik, atau taphonomy, sebuah disiplin ilmu forensik, terkait studi pembusukan dan fosilisasi. Dari lokasi inilah, dihasilkan berbagai data terkait kerusakan jaringan dan tulang manusia dalam kondisi terkendali seiiring terjadinya perubahan kimiawi di tanah, udara dan air di sekitar mayat untuk membantu penyidik ​​kriminal dan forensik.  

Para peneliti berpendapat, mayat-mayat ini menghasilkan informasi yang penting untuk investigasi kriminal yang tidak dapat diperoleh dari penelitian hewan.

Hanya saja, kalangan  kritikus menyatakan, para ilmuwan ini adalah manusia yang begitu mengerikan.

Baca Juga: Dikabarkan Pensiun Sejak Akhir Februari, Begini Kondisi Emma Watson Sebenarnya

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah