Bahaya, Peretas China makin Ganas, Diduga ikut Serang Indonesia!

- 6 Maret 2021, 13:35 WIB
AWAS PERETAS CHINA - Hingga Sabtu, 6 Maret 2021ini, lebih 20 ribu akun berbasis Microsoft badan pemerintah dan organisasi yang berafiliasi dengan AS, Eropa dan Asia bahkan diduga termasuk di Indonesia, sedang dibobol oleh peretas./FOTO ILUSTRASI: GETY IMAGES VIA ARSTECHNICA/
AWAS PERETAS CHINA - Hingga Sabtu, 6 Maret 2021ini, lebih 20 ribu akun berbasis Microsoft badan pemerintah dan organisasi yang berafiliasi dengan AS, Eropa dan Asia bahkan diduga termasuk di Indonesia, sedang dibobol oleh peretas./FOTO ILUSTRASI: GETY IMAGES VIA ARSTECHNICA/ /Hailshadow/Getty Images/iStockphoto

WASHINGTON, KALBAR TERKINI -  Hingga Sabtu, 6 Maret 2021, lebih 20 ribu akun berbasis Microsoft di badan pemerintah dan organisasi yang berafiliasi dengan AS, Eropa dan Asia serta diduga juga di Indonesia, sedang dibobol oleh peretas (hacker).

Kendati Microsoft mengklaim, para peretas ini didukung Pemerintah Tiongkok, seorang juru bicara negara tersebut membantah tuduhan tersebut.Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Reuters, Sabtu, aksi peretasan  ini menyasar banyak tempat dan semua kode telah tercemar. Aksi pertama  diunduh dari SolarWinds Corp, sebuah perusahaan jantung peretasan massal yang terungkap pada Desember 2020.

Peretasan gelombang kedua atau yang paling baru ini  telah membobol menghantam puluhan ribu organisasi baik badan usaha skala kecil, menengah, multinasional serta LSM di Asia, Eropa selain targetnya: AS. Pihak Microsoft menyatakan, peretasan masih berlanjut hingga Sabtu ini, meskipun pihaknya telah menambah tambahan piranti darurat.

Baca Juga: Susul Facebook, YouTube Hapus Saluran Militer Myanmar

Microsoft yang awalnya mengklaim bahwa peretasan ini dilakukan lewat 'serangan terbatas' dan 'bertarget,", kini menolak berkomentar tentang sejauh mana  skala permasalahan itu. Namun Microsoft  pada Sabtu ini hanya menegaskan, pihaknya sudah bekerja sama dengan badan pemerintah di AS dan perusahaan keamanan untuk membantu pelanggannya.

"Pelanggan yang terkena dampak harus menghubungi tim dukungan untuk bantuan dan sumber daya tambahan," tegas Microsoft.

Salah satu pemindaian perangkat yang terhubung menunjukkan, hanya 10 persen dari pengguna piranti Microsoft yang rentan diretas telah memasang tambalan pada Jumat lalu, meskipun kasus peretasan terus  meningkat.

Baca Juga: Pesawat Iran Dibajak, Korps Pengawal Revolusi Islam Bergerak Cepat

Karena memasang piranti tambahan tidak menghilangkan celah masuk untuk peretasan, kini otoritas di AS sedang mencari cara untuk memberi tahu kepada semua korban dan memandu mereka untuk ikut memburu para peretas.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x