Legend Mengaspal, Pengemudi bisa Bersantai Baca Koran

- 4 Maret 2021, 22:22 WIB
HONDA LEGEND -  Pilot Traffic Jam Honda Legend, fungsi utama teknologi self-driving level-3 diprogram untuk mengendalikan akselerasi, pengereman, dan kemudi saat kendaraan berada dalam kemacetan lalu lintas, dan melaju berkecepatan 30 kilometer per jam atau lebih lambat./TOP GEAR/
HONDA LEGEND - Pilot Traffic Jam Honda Legend, fungsi utama teknologi self-driving level-3 diprogram untuk mengendalikan akselerasi, pengereman, dan kemudi saat kendaraan berada dalam kemacetan lalu lintas, dan melaju berkecepatan 30 kilometer per jam atau lebih lambat./TOP GEAR/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI -  Silakan bersantai: baca orang atau nonton televisi selama menaiki Legend, sedan produk paling baru Honda Motor Co. Hanya saja, dalam kondisi tertentu, semisal berada di perempatan jalan yang lalu-lintasnya kacau, Anda disarankan untuk mengambil alih kemudi secara total.

Dilengkapi dengan teknologi otonom level-3, Legend sudah mengalami perubahan di Jepang menyusul ketatnya persaingan di industri otomotif terkait pengembangan kendaraan tanpa pengemudi dan bebas tabrakan.

Menurut rilis  Honda Motor Co dalam pernyataan resminya, Kamis, 4 Maret 2021,  Legend dijadwalkan mengasapal di jalanan Jepang mulai Jumat, 5 Maret 2021.

Baca Juga: Selamat Tinggal si Raja Hatcback Honda Jazz

Honda mengklaim, Legend merupakan kendaraan otomatis pertama di dunia. Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Kyodo News, Kamis ini, pengemudi tak perlu harus berada di belakang setir karena bisa melakukan berbagai aktivitas lain. seperti membaca dan menonton televisi. "Bahkan  ketika mobil dalam kondisi tertentu, seperti berada di lalu lintas yang padat di jalan tol," kata Kementerian Transportasi Jepang.

Namun dalam keadaan darurat, pengemudi disarankan untuk mengendalikan kendaraan sepenuhnya. "Teknologi otonom berpotensi mengurangi beban pengemudi, sekaligus menghilangkan kesalahan manusia yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas," kata Yoichi Sugimoto, kepala insinyur eksekutif  Honda R&D Co, dalam konferensi pers online. 

Honda berencana  menawarkan 100 unit di dalam negeri dengan harga eceran per unit 11 juta yen atau 103 ribu dolar AS disertai layanan purna jual yang berlaku tiga tahun. Di antaranya, paket layanan perawatan, karena kendaraan tersebut membutuhkan teknisi khusus yang disertifikasi oleh pemerintah untuk menangani teknologi swakemudi. 

Baca Juga: EV Jaguar I-PACE Mengaspal, India Siapkan 22 Gerai Pengisian Daya Listrik

Jepang sangat ingin mendorong pengembangan mobil self-driving, dengan undang-undang yang direvisi dan berlaku sejak April 2020,  yang memungkinkan kendaraan otonom level-3 berjalan di jalan umum. 

"Namun, kami belum berencana  untuk menjual kendaraan self-driving level-3 ke luar negeri," kata juru bicara Honda. 

Untuk mengembangkan apa yang disebut teknologi mengemudi otonom Honda Sensing Elite level-3, pihak Honda melakukan total sekitar 10 juta simulasi pola terkait kemungkinan situasi dunia nyata dan menguji kendaraan di jalan tol, dan menempuh total 1,3 juta kilometer.

Pilot Traffic Jam Honda Legend, salah satu fungsi utama dari teknologi self-driving level-3, diprogram untuk mengendalikan akselerasi, pengereman, dan kemudi saat kendaraan berada dalam kemacetan lalu lintas, dan melaju dengan kecepatan 30 kilometer per jam atau lebih lambat.

Dengan demikian, pengemudi dapat melakukan aktivitas lain. "Namun, ketika kecepatan sudah melebihi 50 kpj, sistem akan mendesak pengemudi untuk mengendalikan mobil secara penuh," kata Honda. 

Selain itu,  pabrikan mobil Jepang seperti Nissan Motor Co dan Subaru Corp juga telah mengembangkan teknologi asisten level-2, yang memungkinkan pengemudi melepaskan tangan mereka dari roda kemudi di jalur tunggal yang ditentukan, tetapi mereka diharuskan untuk mengambil kendali penuh atas mobil mereka di waktu tertentu. 

Baca Juga: Bank Mandiri Turunkan Suku Bunga 25-250 BPS

Untuk mendorong pengembangan teknologi mutakhir termasuk untuk kendaraan tanpa pengemudi, Toyota Motor Corp. sejak Februari 2021 membangun kota pintar bernama Woven City di bekas lokasi pabrik Toyota seluas 70,8 hektar di kaki Gunung Fuji, wilayah Jepang tengah. 

Teknologi penggerak otonom diklasifikasikan ke dalam lima tingkatan. Pada level-4 self-driving, kendaraan melakukan semua tugas mengemudi, tanpa campur tangan manusia dalam area terbatas, bahkan dalam keadaan darurat. Pada level-5, kendaraan tidak membutuhkan perhatian atau interaksi manusia. 

Di Jepang, jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 2.839 pada 2020, rekor terendah sejak 1948,  ketika data yang sebanding tersedia setelah menandai puncaknya 16.765 pada 1970. Hal ini karena kehadiran kendaraan yang dilengkapi teknologi keselamatan canggih.*** 

 

Sumber: Kyodo News

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x