Sementara mantan presiden UEFA, Michel Platini mengatakan bahwa match fixing telah membuat “sepak bola mati”.
Berangkat dari situ, publik tahu dengan jelas bahwa pengaturan skor pertandingan adalah hal yang sangat merugikan banyak pihak.
Tidak hanya untuk pemain, pelatih dan klub tetapi juga untuk para penggemar.
Pada masa sebelum pandemi, ribuan hingga jutaan orang di seluruh dunia pergi untuk menonton pertandingan sepak bola secara lansung, menanti sebuah pertandingan yang tak terduga, hal-hal yang mengejutkan sering kali menjadi faktor yang membuat pertandingan menarik.
Namun, ketika hasil dari suatu pertandingan telah diketahui sebelum bola ditendang, itu merupakan pengalaman yang memilukan untuk para fans sepak bola.
Sejarah pengaturan pertandingan
Secara rentang masa, pengaturan pertandingan tak memiliki waktu yang pasti, namun sejak pertandingan olimpiade olahraga terdahulu, sudah banyak atlet yang menerima tuduhan bahwa mereka disuap untuk kalah dalam suatu pertandingan, pun begitu juga dengan pelaku sepak bola.
Negeri Ratu Elizabeth Inggris yang memiliki Liga Premier sebagai kompetisi nomor 1 di dunia, diketahui memiliki pengalaman match fixing, antara tahun 1893 dan 1898.