Sriwijaya Air Janjikan Beri Jawaban 6 Tuntutan Keluarga Korban Jatuhnya SJ 182 Paling Lama 30 November 2022

- 11 November 2022, 23:38 WIB
Slamet Bowo Santoso, satu di antara keluarga korban Sriwjaya Air SJ 182 yang ikut mendatangi kantor Sriwijaya Air di Tangerang pada Jumat 11 November 2022
Slamet Bowo Santoso, satu di antara keluarga korban Sriwjaya Air SJ 182 yang ikut mendatangi kantor Sriwijaya Air di Tangerang pada Jumat 11 November 2022 /yulia ramadhianti/

Bowo dan pihak  keluarga korban lainnya menegaskan agar sriwijaya air bertanggung jawab penuh atas keperluan keluarga korban sampai kasus SJ182 benar benar selesai.

Sejumlah keluarga yang datang dari berbagai daerah Pontianak, Ende hingga Flores,  juga mempertanyakan kejelasan kepada pihak manajemen yang selama ini tidak pernah memberikan informasi yang jelas kepada para keluarga korban, termasuk kepada media.

Para keluarga korban menuntut hak tersebut sesuai rekomendasi Komisi V DPR RI agar dana santunan tersebut bisa dititipkan ke pengadilan atau pihak ketiga seperti perbankan.

Tak hanya itu, pihak keluarga korban juga turut menggugat Boeing Company Amerika yang tidak mengganti spoiler atau bagian sayap Sriwijaya Air SJ182 sejak 2012 sehingga diduga terjadi insiden tersebut.

Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan hasil investigasi mereka terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang terjadi pada 9 Januari 2021.

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo dalam paparannya menyampaikan 6 penyebab jatuhnya pesawat jenis Boeing 737-500 dengan registrasi PK-CLC tersebut:

1. Perbaikan sistem auto-throttle belum sampai bagian mekanikal.

Diketahui, throttle adalah tuas untuk mengatur tenaga yang dikeluarkan mesin di pesawat.

kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 disebabkan kerusakan pada bagian mekanikal, bukan pada sistem komputer pesawat.

2. Thrust lever kanan tidak berfungsi setelah ada permintaan autopilot dari cockpit. 

Nurcahyo mengatakan kondisi itu terjadi akibat gangguan pada sistem mekanikal.

Akibatnya, thrust lever kiri mengompensasi dengan terus bergerak mundur sehingga terjadi asimetri atau perbedaan antara tenaga mesin sebelah kiri dan kanan.

Halaman:

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x