KNKT Ungkap 6 Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Rute Jakarta-Pontianak pada 9 Januari 2021

- 3 November 2022, 21:29 WIB
Empat orang keluarga korban Sriwijaya Air SJ182 ketika berkunjung ke Kantor KNKT, Senin 31 Oktober 2022
Empat orang keluarga korban Sriwijaya Air SJ182 ketika berkunjung ke Kantor KNKT, Senin 31 Oktober 2022 /MEIZAR A RANI/KALBAR TERKINI

KALBAR TERKINI - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan hasil investigasi mereka terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang terjadi pada 9 Januari 2021.

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo dalam paparannya menyampaikan 6 penyebab jatuhnya pesawat jenis Boeing 737-500 dengan registrasi PK-CLC tersebut:

1. Perbaikan sistem auto-throttle belum sampai bagian mekanikal.

Diketahui, throttle adalah tuas untuk mengatur tenaga yang dikeluarkan mesin di pesawat.

kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 disebabkan kerusakan pada bagian mekanikal, bukan pada sistem komputer pesawat.

2. Thrust lever kanan tidak berfungsi setelah ada permintaan autopilot dari cockpit. 

Nurcahyo mengatakan kondisi itu terjadi akibat gangguan pada sistem mekanikal.

Akibatnya, thrust lever kiri mengompensasi dengan terus bergerak mundur sehingga terjadi asimetri atau perbedaan antara tenaga mesin sebelah kiri dan kanan.

"Thrust lever kanan tidak mundur seusai permintaan autopilot karena hambatan pada sistem mekanikal dan thrust lever kiri mengkompensasi dengan terus bergerak mundur sehingga terjadi asimetri," jelas Nurcahyo.

Baca Juga: Kopi Indonesia Terdeteksi Mengandung Bahan Kimia Aktif Cemaran Residu Pestisida. Bisa Timbulkan 7 Gejala Ini

3. Cruise Thrust Split Monitor (CSTM) terlambat memutus auto-throttle pada saat pesawat terjadi asimetri.

Menurut Nurcahyo, setelah asimetri, CTSM mestinya bisa menonaktifkan auto-throttle.

Namun, yang terjadi justru CTSM terlambat menonaktifkan auto-throttle sehingga pesawat mendadak berbelok ke kiri.

4. Pilot terlalu percaya pada sistem otomatisasi.

Akibatnya, pilot kurang memonitor instrumen pengendalian pesawat yang menyebabkan pesawat kehilangan kendali.

5. Akibat hilangnya kendali pilot, pesawat secara mendadak berbelok ke kiri dari yang seharusnya ke kanan.

Halaman:

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x