Akibatnya, 125 orang tewas akibat berlari-larian karena panik hingga saling terinjak-injak.
Polri disebutkan selama ini berdalih penggunaan gas air mata untuk menangani massa sudah tepat dan terukur.
Padahal, kenyataaannya di lapangan menunjukan sebaliknya”, tambah penjelasan di Blok Politik Pelajar tersebut.