Namun tidak ada salahnya diperbaiki sistem karantinanya, termasuk mengusut oknum yang telah bermain curang," kata Jazilul kepada wartawan.
"Hemat saya, sudah saatnya diberikan juga kemudahan untuk melakukan karantina mandiri, toh prosedur karantina yang ada juga bocor, seperti temuan yang ada," katanya.
Baca Juga: Cium Adanya Permainan Karantina WNA, Jokowi Minta Kapolri Bertindak, Polri: Kita Tindak Secepatnya
Lebih lanjut, Jazilul kemudian mengungkap sejumlah keluhan. Seperti efektivitas karantina hingga biaya karantina.
"Bahkan ada juga yang mengeluhkan biaya dan efektifitasnya," tutur dia.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai persoalan karantina ini tidak lepas dari keberadaan hotel sebagai bagian dari program pemerintah untuk memberikan akomodasi bagi wisman yang masuk ke Indonesia.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani merasa perlu untuk menyampaikan soal klaim wisman asal Ukraina tersebut.
Baca Juga: Kemenkes deteksi dua orang Terpapar Omicron di Indonesia, Saat ini total sudah 3 pasien karantina
Hariyadi menuturkan bahwa awalnya wisman tersebut ingin melakukan test PCR di laboratorium yang dia tunjuk.
Namun, bila merujuk pada aturan karantina, tindakan tersebut tidak diperbolehkan dan harus melakukan test PCR yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan.