"Bukan ledakan, kalau ledakan ambyar semua," katanya. "Karena retakan jadi secara bertahap di bagian tertentu, dia turun ada fase dari kedalaman 300 meter, 400 meter, 500 meter ada keretakan. Kalau ledakan ini terdengar di sonar," lanjut Perwira Tinggi (PATI) Alumnus AAL Tahun 1988 ini.
Baca Juga: KRI Nanggala 402, Kapal Selam Konvensional Terlama di Dunia
Ia menyebutkan, keretakan ini yang membuat sejumlah barang di dalam kapal selam terhambur keluar.
"Terbukti barang ini keluar. Sebenarnya barang ini di dalam. Apalagi yang pelurus tabung torpedo keluar berarti terjadi keretakan besar," ujarnya. ***