Ditetapkan Status Subsunk, Ini Akhir Cerita Pengabdian Hiu Kencana

- 25 April 2021, 04:50 WIB
Kapal Selam KRI Nanggala-402
Kapal Selam KRI Nanggala-402 /

 

DENPASAR, KALBAR TERKINI – Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), menyatakan status KRI Nanggala-402 menuju fase tenggelam atau subsunk.

Hal ini dinyatakan langsung oleh Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut usai temuan serpihan, barang, serta tumpahan minyak.

Sebelumnya, TNI masih menyebut kapal selam buatan Jerman itu masih dalam fase sub-missed alias hilang kontak.

Baca Juga: Keponakan Prabowo Subianto: Letda Laut Sigar, Kru KRI Nanggala 402 terus Didoakan Istri

"Sabtu, 24 April dini hari tadi, merupakan batas akhir live suport berupa ketersediaan oksigen di Nanggala selama 72 jam," ujar Marsekal TNI saat dalam konferensi pers dari Bali, Sabtu, 24 April 2021 mal;am WIB.

Status ini diperkuat saat unsur-unsur TNI AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala-402.

Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono menambahkan, serpihan-serpihan yang ditemukan terapung di perairan Bali itu yang diyakini sebagai komponen kapal selam.

Di antaranya, pelurus tabung torpedo, pipa pendingin, botol berwarna oranye yang berfungsi untuk pelumasan naik turun kapal selam, alas yang dipakai ABK, serta spons.

Baca Juga: Penyayang Keluarga dan jadi Ketua RT, Ini Sosok Letkol Laut (P) Heri Oktavian, Komandan KRI Nanggala-402

“Ditemukan beberapa kepingan dan barang di sekitar lokasi terakhir kapal menyelam yang diyakini bagian komponen kapal selam. Ini tak akan terangkat apabila tidak ada tekanan atau keretakan," ungkap KSAL.

"Barang-barang ini tidak dimiliki umum dan di sekitar radius 10 mile tidak ada kapal lain yg melintas, dan dari ahli mantan-mantan ABK Nanggala dan pembuat kapal selam ini diyakini barang milik Nanggala," tambah Laksanaman TNI Yudo.

Kapal Selam KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan menembakkan torpedo, Rabu, 22 April 2021 pukul 03.00 WITA. Penyebabnya diduga black out.

Setelah tiga hari pencarian sejak hilang, KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam. Tumpahan minyak, serpihan hingga sejumlah barang menjadi bukti otentik kapal tersebut mengalami keretakan dan tenggelam.

Baca Juga: Hilangnya KRI Nanggala 402 Jadi Trending Pencarian di Amerika Serikat

"Kita isyaratkan dari submiss (kapal selam hilang) kita tingkatkan menjadi fase subsunk (kapal selam dinyatakan tenggelam)," kata Laksamana TNI Yudo.

Mantan pangkogabwilhan I ini pun mengungkapkan rasa duka cita mendalam terhadap peristiwa yang menimpa KRI Nanggala-402.

Terutama, bagi kesatuan kapal selam yang dikenal sebagai Hiu Kencana.

"Selaku pemimpin TNI AL dan seluruh prajurit turut prihatin, khususnya bagi warga Hiu Kencana (satuan kapal selam) atas kejadian yang tidak kita harapkan semuanya," tutur Marsekal TNI Yudo.

Menurutnya, terjadi retakan pada KRI Nanggala-402 namun tidak ada ledakan. Hingga akhirnya tenggelam di kedalaman ratusan meter.

"Bukan ledakan, kalau ledakan ambyar semua," katanya. "Karena retakan jadi secara bertahap di bagian tertentu, dia turun ada fase dari kedalaman 300 meter, 400 meter, 500 meter ada keretakan. Kalau ledakan ini terdengar di sonar," lanjut Perwira Tinggi (PATI) Alumnus AAL Tahun 1988 ini.

Baca Juga: KRI Nanggala 402, Kapal Selam Konvensional Terlama di Dunia

Ia menyebutkan, keretakan ini yang membuat sejumlah barang di dalam kapal selam terhambur keluar.

"Terbukti barang ini keluar. Sebenarnya barang ini di dalam. Apalagi yang pelurus tabung torpedo keluar berarti terjadi keretakan besar," ujarnya. ***

Editor: Ponti Ana Banjaria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah