Wahyuni menambahkan, sekitar pukul 16.30 Wita, berdasarkan informasi dari masyarakat Desa Gerak Makmur, Kecamatan Sampolawa, terjadi kecelakaan laut sehingga Alfatara terbalik kemudian tenggelam menjelang sore sekitar pukul 13.30 Wita.
Kecelakaan laut tersebut akibat cuaca buruk, berupa angin kencang dan gelombang tinggi di sekitar perairan Lapandewa.
"Iya ada kecelakaan kapal. Itu kapal warga yang turut meramaikan saat bupati meresmikan Pantai Lakadao, Desa Lakadao, Kecamatan Lapandewa saat menuju Pelabuhan Bandar Batauga, Kecamatan Batauga. Kapal itu yang kecelakaan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Selatan, Zamaludin dihubungi dari Kendari, Minggu malam.
Saat kejadian, Zamaludin tidak berada di lokasi, namun mendapatkan informasi tersebut dari sekretaris daerah (sekda) setempat.
"Tadi itu ditelepon Pak Sekda, sekitar jam 18.00 Wita. Kan sebenarnya saya mau ke pulau, tapi keras angin, makanya saya tidak jadi. Nah, dikasih tahu sama Pak Sekda, katanya ada kecelakaan kapal. Setelah saya cari informasi, ternyata itu kapal nelayan," tuturnya.
Zamaludinmendapat informasi bahwa Bupati La Ode Arusani tidak menumpang kapal tersebut, namun menggunakan jalur darat.
"Untuk sementara saya telepon tadi, bahwa Pak Bupati pada saat kemarin, memerintahkan agar semua mobil-mobil dinas melewati jalur darat, tapi banyak (warga) yang lewat jalur laut," ujar dia.***
Sumber: RRI.co.id