Kecuali, lanjut Minton, keduanya adalah titipan dari orang atau coorporate tertentu.
Masalahnya, pertaruhan masa depan karier yang tidak berimbang ini, pasti sangat berdampak besar ke psikologis pribadi dan keluarga.
",Bahkan tempat di mana kedua pimpinan IKN ini pernah berkarier dan juga telah membesarkan nama coorporate tersebut.
Menurut Minton, IKN Nusantara bukan arena yang baik untuk sosok seperti Bambang dan Dhoni, karena mereka kelak harus menghadapi jutaan persoalan yang rumit.
"Persoalan-persoalan ini harus diselesaikan dalam waktu singkat, sisa dua tahun masa jabatan Presiden Joko Widodo," tambah Minton.
"Saya sependapat dengan Mardani Ali serta dari PKS bahwa IKN Nusantara adalah 'proyek Roro Jongrang'," katanya.
Setelah keduanya dilantik oleh presiden, lanjut Minton, juga respon masyarakat dan pasar cenderung ragu dan pesimis.
Ini membuktikan bahwa masih banyak kalangan yang meragukan kinerja keduanya untuk menangani proyek raksasa IKN.
"Saya pribadi juga pesimis kalau kedua orang ini mampu. Harus saya akui bahwa mereka memang hebat dan pintar," tambah Minton.
"Tapi, itu kalau mereka bekerja di belakang meja. Tapi ketika harus bekerja di lapangan mereka akan berhadapan dengan segudang masalah politik, persoalan sosial, mengatur anggaran yang besar yang belum jelas sumbernya," katanya.