KALBAR TERKINI - Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe disarankan mundur sebelum terlambat dari jabatan Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Negara Nusantara.
Sebab, menurut seorang tokoh Dayak International Organization (DIO), Presiden Joko Widodo terlalu berani mempertaruhkan reputasinya, dengan memilih duet teknokrat dan pebisnis untuk memimpin IKN Nusantara.
Bambang dan Dhony Rahajoe sudah dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis, 10 Maret 2022.
Baca Juga: Tokoh Dayak Tak Dipercaya Pimpin IKN, DIO: Jangan Salahkan Kami Jika Tak Percaya Lagi Pada Jokowi
"Harusnya ada kolaborasi dalam kepemimpinan IKN, di mana melibatkan orang daerah yang mampu dan khusus merangkul warga asli dalam menghadapi gejolak sosial," tegas Ajonedi Minton SE SH MKn di Pontianak, Ibukota Provinsi Kalimantan Barat, Senin, 14 Maret 2022.
Dalam dua tahun ke depan atau hingga 2024, yang juga menandai akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo, Minton memprediksi risiko terjadinya gejolak-gejolak sosial terkait pembangunan berbagai infrastruktur di IKN Nusantara.
"Juga kaitannya dengan kebijakan-kebijakan yang diberlakukan oleh Pemerintah IKN," Nusantara," tambah Kepala Divisi Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan DIO ini.
Baca Juga: DIO: Orang Dayak Dukung IKN, Keluarkan 9 Petisi Syarat Wajib untuk IKN Nusantara, Berikut Lengkapnya
Bahkan saat Presiden Joko Widodo mengakhiri masa jabatannya, maka bisa saja duet pemimpin IKN Nusantara tersebut digantikan oleh orang lain.