Saat ini, Siklon Tropis Surigae sampai saat ini telah berkembang menjadi taifun. Jadi levelnya sudah meningkat lagi, sudah di atas siklon tropis. Karena kecepatan di pusat putarannya ini sudah mencapai 176 Kilometer per jam, dengan tekanan di pusat sebesar 936 milibar.
Meski intensitas Siklon Tropis Surigae meningkat, Dwikorita mengatakan saat ini posisi siklon ini sudah menjauhi wilayah Indonesia.
Baca Juga: Gubernur Sutarmidji Minta Generasi Digital Indonesia Tingkatkan Peran Pembangunan Desa di Kalbar
Baca Juga: Lewat Program Pembangunan Bekelanjutan, Gubernur Sutarmidji Bertekad Tuntaskan Desa Mandiri
“Namun, meskipun semakin meningkat posisinya semakin jauh dari wilayah Indonesia. Saat ini berada di Samudra Pasifik Timur Filipina dan bergerak ke arah barat laut menjauhi wilayah Indonesia menuju wilayah Filipina,” jelasnya.
Dwikorita mengatakan peningkatan intensitas ini, ada beberapa wilayah Indonesia yang akan terdampak, khususnya di wilayah Indonesia bagian Timur.
“Dampak yang paling signifikan dari Taifun Surigae saat ini adalah tidak langsung ke wilayah Indonesia. Terutama adanya peningkatan kecepatan angin di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua,” paparnya.
Selain itu, kata Dwikorita, peningkatan kecepatan angin akibat siklon ini juga menyebabkan gelombang tinggi lebih dari 26 meter terutama di Samudera Hindia Selatan Jawa, perairan Kepulauan Talaud, perairan Utara Halmahera dan Samudera Pasifik Utara Papua Barat.
“Kemudian gelombang dapat mencapai lebih dari 4 meter terjadi di Samudera Pasifik Utara Halmahera,” katanya.