PONTIANAK, KALBAR TERKINI - Ancaman bencana Kabut Asap karena terjadinya Kebarakan Hutan dan Lahan (Karhutla), semamkin mengintai masyarakat Kalbar.
Terutama terjadi di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, yang beberapa waktu ini semakin banyak titik api.
Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalbar, curah hujan di Kalbar masih rendah hingga akhir Februari 2021.
Baca Juga: Ini Solusi dari Gubernur Kalbar untuk Dua Daerah yang Siaga Darurat Karhutla
Baca Juga: Wujudkan Langit Biru di Kalbar, Pangdam XII/Tpr Paparkan Sinergi Pentahelix Penanganan Karhutla
Rendahnya curah hujan atau cuaca panas dapat memicu potensi mudahnya terjadi karhutla.
Hal ini dikarenakan berkurangnya cadangan air untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, dan lain sebagainya. Lalu peningkatan suhu udara, dan lain-lain.
BMKG menyebutkan, titik panas (hotspot) tersebar di seluruh wilayah di Kalbar. Tidak hanya di Kabupaten Kubu Raya, Ketapang, dan Kota Pontianak. Namun juga meluas ke Kabupaten Kayong Utara, Mempawah dan sekitarnya.
Diprakirakan Kalbar bagian barat potensi hujan rendah masih akan berlangsung hingga akhir Februari 2021. Kalbar bagian timur diprakirakan terdapat potensi hujan lebih dari 50 mm.