Network
PONTIANAK, KALBAR TERKINI - Turut ambil bagian dalam pemadaman kebakaran hutan dan lahan bukan hanya tanggungjawab lembaga pemadam kebakaran milik pemerintah.
Pemadam kebakaran swasta seperti banyak dimiliki warga Tionghoa di Kalbar juga memiliki peran yang sama dengan yang dilakukan pemadam pemerintah.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, saat menyampaikan sambutan pada Pelantikan Pengurus Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kalbar periode 2020-2025, Sabtu 20 Februari 2021.
Baca Juga: Gubernur Sutarmidji Soroti 11 Bahasa Daerah Kalbar Punah, Harap Orang Tua Ajarkan ke Anak Seja Dini
“Saya sangat berterima kasih kepada yayasan-yayasan yang telah membantu dan berkiprah sebagai pemadam kebakaran karena tanpa bantuan tersebut, kita akan sangat kewalahan untuk mengatasi kebakaran yang saat ini sedang melanda di beberapa titik,” ujar H. Sutarmidji
Di beberapa kesempatan lain, Gubernur mengungkapkan maraknya pembakaran lahan di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Mempawah. Dia menegaskan akan menindak tegas para pelaku pembakaran lahan dan hutan ini.
“Untuk itu kita akan bertindak dengan menyegel lahan yang dibakar dan tidak boleh digunakan untuk 5 tahun. Pemilik juga akan dikenakan biaya pemadaman dan diproses pidana juga,” tulisnya di laman facebook.
Upaya ini dilakukan demi kesehatan warga di wilayah terdampak, dan juga masyarakat Kalbar pada umumnya.
“Jika ada developer yang buka lahan dengan membakar, jangan keluarkan IMB-nya dan saya akan surati Kementerian PUPR agar yang bersangkutan tidak mengerjakan rumah subsidi dan bank jangan beri akses mereka,” tulis H. Sutarmidji menegaskan.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kalimantan Barat di laman Instagramnya, tercatat ada 74 titik panas di Kalbar pada Sabtu, 20 Februari 2021. Dengan sebaran titik panas sebagai berikut, Ketapang 25, Landak 2, Kubu Raya 44, Kota Pontianak 1. ***
