Beberapa Wilayah Dilanda Karhutla, Satelit Pantau 49 Titik Panas Terbanyak di Kubu Raya

- 16 Februari 2021, 22:25 WIB
SEBARAN HOTSPOT - Foto Satelit Pantau 49 Titik Panas yang Tersebar di Wilayah Kalimantan Barat, Kubu Raya Terbanyak.
SEBARAN HOTSPOT - Foto Satelit Pantau 49 Titik Panas yang Tersebar di Wilayah Kalimantan Barat, Kubu Raya Terbanyak. /Kalbar Terkini/Mulyanto Elsa

 

PONTIANAK, KALBAR TERKINI - Beberapa wilayah di Kalbar, mulai dilanda bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Misalnya saja beberapa lahan di Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Landak, Kabupaten Ketapang, dan Kota Pontianak.

Kondisi ini menyebabkan terganggunya jarak pandang di Bandara Supadio Pontianak.

Baca Juga: Cegah Karhutla di Lahan Gambut, Babinsa Kodim 1203/Ktp Gerak Cepat Bersama Tim Terpadu Kabupaten Ketapang

Kini jarak pandang hanya berkisar 1.000- 4000 meter yang terjadi pada pukul 14.00-04.00 WIB dini hari. Jarak pandang yang terganggu ini pun sudah di rasakan sejak 10 Februari lalu.

Sejak beberapa waktu terakhir kabut asap sudah meyelimuti sejumlah wilayah di kalimantan barat, diakibatkan oleh kebakaran lahan yang terjadi di sejumlah titik, hingga selasa sore Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio mencatat ada 49 titik api dan tertinggi ada di Kabupaten Kubu Raya, yakni 29 titik.

Subkoordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi BKMG Supadio Pontianak, Sutikno menyebutkan, akibat kebakaran hutan dan lahan BMKG mencatat jarak pandang di Bandara Internasional Supadio Pontianak sudah mengalami gangguan sejak 10 Februari lalu.

Baca Juga: Musim Kemarau Melanda Kalbar, Babinpotdirga Lanud Supadio Siaga Kebakaran Lahan dan Hutan

"Dalam seminggu ke depan curah hujan masih rendah dan potensi Karhutla prediksi hingga 20 Februari mendatang, dengan status mudah dan sangat mudah terbakar," paparnya.

Masyarakat dihimbau untuk terus mewaspadai potensi rendahnya curah hujan ini yang bisa memicu terjadinya Karhutla, masyarakat dihimbau juga untuk tidak melakukan kegiatan pembakaran hutan dan lahan, selalu jaga kesehatan dan tetap update info dari BMKG.

Update titik panas atau hotspot sampai dengan Selasa, 16 Februari 2021 hingga pukul 16.00 WIB jumlah titik panas terdeteksi sebanyak 49.

Sutikno mengatakan, bahwa di wilayah Kabupaten Kubu Raya terdapat titik panas sebanyak 29 titik, kemudian Kabupaten Mempawah 12 titik, Kabupaten Ketapang 4 titik, Kota Pontianak 3 titik, dan kabupaten Sambas 1 titik.

Baca Juga: Namnya Dicatut Akun Palsu, Jarot: Saya Tidak Pernah Minta Duit ke Masyarakat

"Untuk wilayah Kalbar, hingga hari ini sudah tercatat sekitar 8 hingga 11 hari tidak wilayah Kalbar Bagian Barat itu seperti Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, hingga Kabupaten Sambas sudah 8 hingga 11 hari tidak hujan," ujar Sutikno.

Kemudian, lebih sedikitnya data hotspot hari ini dibandingkan kemarin bisa jadi karena beberapa data belum masuk ke Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak. Jumlah hotspot hari ini lebih sedikit dibandingkan kemarin, tapi data hari ini belum final, karena data hari ini baru update sampai pukul 17.00 WIB.

"Kemarin sore juga demikian, saat update sore hanya 44 titik, namun saat pagi sudah 177 titik," jelasnya.

Sutikno menjelaskan, wilayah Kalbar Bagian Timur seperti di Kabupaten Melawi, Sintang dan Kapuas Hulu hingga saat ini sekitar 2 sampai 3 hari tidak ada hujan.

Baca Juga: Ringankan Beban Warga Perbatasan, Satgas Yonif 407/PK Gotong-Royong Perbaiki Jembatan

"Mulai dari Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kubu Raya hingga Kabupaten Sambas. Sementara, untuk wilayah Kalbar Bagian Tengah hingga Timur nanti pada sekitar tanggal 20-21 Februari itu ada potensi hujan intensitas hujan ringan hingga sedang," ujarnya.

"Diprakirakan potensi mudahnya terjadi hutan dan lahan ini, masih akan berlangsung hingga tanggal 20 Februari 2021 di Wilayah Kalbar Bagian Barat dengan kategori mudah hingga sangat mudah," kata Sutikno.

Masyarakat diimbau untuk terus mewaspadai potensi rendahnya curah hujan memicu terjadi kebakaran hutan, lahan serta dihimbau tidak melaksanakan kegiatan pembakaran hutan, menjaga kesehatan dan update informasi pada BMKG. ***

 

 

 

Editor: Ponti Ana Banjaria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x