Penyebab Peningkatan Kasus Kematian Covid-19, Mutasi Virus Corona di Kalbar Terdeteksi

5 Mei 2021, 13:09 WIB
Rumah Susun (Rusun) Nipah Kuning, Kota Pontianak yang menjadi tempat isolasi pasien Covid-19. /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

 

PONTIANAK, KALBAR TERKINI - Lonjakan kasus positif Covdi-19 di Kalbar, terus terjadi.

Salah satu penyebabnya adalah dipicu dengan adanya mutasi virus yang sudah terdeteksi di Kalbar.

Hal ini diketahui dari genom sequencing yang dilakukan oleh Untan.

Baca Juga: Banyak Klaster Baru, Kasus Positif Covid-19 di Kalbar Meningkat Tajam

"Virus mutan ini bukan saja menyebabkan penularan jauh lebih cepat tetapi virus juga lebih ganas yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan kasus kematian," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kalbar, dr Harisson.

Saat ini, katanya bed occupancy rate (BOR) atau tingkat hunian ruang isolasi perawatan covid di rumah sakit se-Kalbar sudah 47 persen, diprediksi akan terus meningkat.

Dikhawatirkan rumah sakit akan penuh, seiring dengan meningkat nya kasus, sehingga banyak pasien yang tidak dapat dilayani di rumah sakit.

Baca Juga: Warga Dilarang Keluar-Masuk, Pintu Gerbang Batulayang dan Terminal Batas Negara Dijaga 24 Jam

"Untuk itu masyarakat harus benar-benar waspada, laksanakan dengan penuh kedisiplinan protokol kesehatan," ujar Harisson.

Pemerintah Provinsi, lanjutnya sudah meminta kabupaten/kota untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus. Rumah Sakit sudah diminta untuk menyiapkan ruang tambahan dan tempat tidur tambahan, termasuk obat, alat dan tenaga kesehatan yang melayani.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinopharm Sudah Dapat Izin BPOM dan MUI Keluarkan Fatwa Penggunaan

Di samping itu Satgas Prov Kalbar juga sudah meminta Satgas kabupaten/kota untuk terus melaksanakan tracing dan testing, serta terus mengingatkan masyarakat utk menerapkan Prokes.

Apabila terdapat kasus konfirmasi atau positif dari hasil tracing dan testing harus segera diteruskan atau diberitahukan ke Posko Penanganan Covid-19 tingkat Desa, Kelurahan dan RT, agar posko dapat melakukan pengawasan dalam pelaksanaan isolasi mandiri yang dilakukan oleh warganya yang positif.

"Tentunya dapat mengambil langkah langkah penanganan selanjut nya sesuai dengan Inmendagri no 10 tahun 2021 dan SK Gubernur Kalbar No 280 tahun 2021 tentang Pelaksanaan PPKM berbasis mikro," lanjutnya.

Baca Juga: Sutarmidji: Update Data Konfirmasi Positif Covid-19 di Kalbar Capai 1.000

Harisson juga menyatakan, banyak masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan atau tidak disiplin menjalankanya.

Terutama dalam memakai masker yang baik dan benar, maka ancamannya akan ada klaster baru.

"Minimal menjaga jarak satu sama lain, minimal 1,5 meter- 2 meter, sering cuci tangan pakai sabun dibawah air yang mengalir, maka dalam waktu dekat akan terjadi lonjakan kasus konfirmasi Covid-19," katanya.

Harisson memprediksi, setelah lebaran Idulfitri 1442 Hijriah, akan ada lonjakan kasus konfirmasi dari beberapa klaster.

Baca Juga: Pemprov Kalbar Tegas Larang Mudik, Gubernur Midji Siapkan 700 Kamar Isolasi

Di antaranya Klaster tarawih, Klaster bukber. Klaster pusat perbelanjaan, klaster pasar juadah, Klaster mudik bareng, sebagai pelanggaran larangan mudik.

Lalu ada Klaster salat ied, Klaster silaturahmi lebaran, dan Klaster tempat wisata.

***

 

Editor: Ponti Ana Banjaria

Tags

Terkini

Terpopuler