Hungaria Vs Uni Eropa, Tolak Patungan Bantu Ukraina. Orban: Kami Siap Beri Bantuan Finansial Secara Bilateral

- 10 Desember 2022, 20:51 WIB
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban tolak kesepakatan dengan Uni eropa untuk pengambilan  hutang bersama
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban tolak kesepakatan dengan Uni eropa untuk pengambilan hutang bersama /

KALBAR TERKINI - Pada awal pertempuran di Ukraina dimulai, negara-negara Uni Eropa seakan secara bersamaan dan selalu bersatu dalam pengambilan keputusan mereka.

Namun sekarang, dengan pertempuran terus berlanjut hingga akhir tahun, beberapa negara mulai memisah dari Uni Eropa dalam keputusan yang mereka ambil dan beberapa bahkan berani melawan para pemimpin Uni Eropa.

Satu di antara negara yang mulai menentang keputusan Uni Eropa adalah Hungaria.

Hungaria menggunakan hak Veto dalam rencana pengiriman bantuan finansial sebesar 18 miliar Euro yang didapatkan dengan cara melakukan pengambilan hutang bersama, dan kemudian uang hasil hutang tersebut dikirim ke Ukraina dari Uni Eropa.

Penolakan tersebut membuat beberapa negara anggota Uni Eropa menuduh Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban sebagai teman dari Vladimir Putin.

“Viktor Orban tidak bisa memberikan hadiah kepada yang labih bagus lagi kepada Putin hari ini,” kata Daniel Freund, anggota partai hijau dan negotiator parlemen untuk isu Rule of Law.

Viktor Orban membantah tuduhan tersebut.

Baca Juga: Apa Itu SCO? Putin: Garis Besar dari Tatanan Dunia Multipolar Mulai Muncul Di Depan Mata Kita

“Berita palsu, Hungaria siap untuk memberikan bantuan finansial ke Ukraina secara Bilateral,” tegasnya Orban.

Veto Hungaria tersebut menyebabkan negara-negara Uni Eropa terpaksa harus mencari cara lain untuk melanjutkan bantuan finansial ke Ukraina, jika Hungaria tidak mengubah pendiriannya.

Hungaria diberi peringatan oleh Uni Eropa pasalnya kredibiltas Uni Eropa bisa turun akibat terhentinya bantuan ke Ukraina gara-gara hak Veto-nya.

Viktor Orban tidak ingin Hungaria mengambil hutang untuk Uni Eropa dan mengirim uang tersebut ke Ukraina.

Melainkan ia ingin negara secara masing-masing mengirimkan bantuan finansial ke Ukraina secara bilateral saja.

 “Ini bukan solusinya. Jika kita melanjutkan dengan cara ini untuk menjadi komunitas (Negara) berhutang, kita tidak akan bisa kembali lagi.” Ujar Orban.

Satu di antara alasan Hungaria berbalik melawan Uni Eropa dalam pengambilan keputusan tersebut karena Uni Eropa mengancam untuk menghukumnya.

Ancaman hukum Uni Eropa kepada Hungaria tersebut dengan cara menahan miliaran Euro dari Hungaria karena dicap gagal dalam melakukan reformasi Rule of law.

Baca Juga: Kolaborasi 3 Negara Ciptakan Jet Tempur Generasi Keenam, Bersiap untuk Perang Dunia III?

Meskpun saat ini Uni Eropa sempat mengecap Hungaria sebagai “Bukan negara Demokrasi penuh lagi,” namun Perancis dan Jerman justru mendukung Hungaria dalam isu tersebut.

Kedua negara itu meminta Uni Eropa untuk memeriksa kembali hasil kemajuan Hungaria dalam isu korupsi, ini pertama kalinya Perancis dan Jerman secara terbuka membela Hungaria dalam perdebatan dengan pimpinan Uni Eropa.

Hungaria juga berhasil membuat kemajuan di negaranya menuju ke reformasi sistem pemerintahan sesuai dengan yang diminta oleh Uni Eropa.

Dukungan yang sama juga diberikan oleh Italia yang menyebut Hungaria pemerintahan berdemokrasi.

Walaupun Uni Eropa masih bersatu namun konflik antara kepentingan negara-negara di dalamnya mulai terlihat jelas oleh seluruh dunia akibat perdebatan tersebut.***

Penulis: Aldy Habibi

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah