Mata Uang Euro Tumbang: Akhiri Mata Uang Tunggal Uni Eropa?

- 24 Agustus 2022, 09:05 WIB
Mata uang Euro. Inflasi yang dipicu oleh harga minyak dan gas yang tinggi mencapai level rekor di Eropa untuk bulan ketiga berturut-turut, memperpanjang rasa sakit bagi konsumen dan mempertajam pertanyaan tentang langkah Bank Sentral Eropa di masa depan.
Mata uang Euro. Inflasi yang dipicu oleh harga minyak dan gas yang tinggi mencapai level rekor di Eropa untuk bulan ketiga berturut-turut, memperpanjang rasa sakit bagi konsumen dan mempertajam pertanyaan tentang langkah Bank Sentral Eropa di masa depan. /Pixabay/martaposemuckel /

KALBAR TERKINI - Perekonomian Benua Eropa terancam resesi menyusul jatuhnya nilai tukar mata uang euro ke level terendah dalam 20 tahun terakhir.

Euro telah jatuh di bawah paritas dengan dolar sehingga mengakhiri nilai tukar satu-ke-satu dengan mata uang AS di seluruh negara Uni Eropa (UE).

Jatuhnya euro, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, merupakan penghalang psikologis di pasar.

Baca Juga: IMF Peringatkan Kepada Investor Mata Uang Kripto Agar Waspada Kripto Turun Lebih Jauh Ditengah Resesi Ekonomi

Masalah tersebut terjadi ketika 19 negara anggota UE yang menggunakan euro sebagai mata uang, sedang berjuang dengan krisis energi akibat perang Rusia di Ukraina.

Ini berarti mata uang Eropa dan Amerika memiliki nilai yang sama atau paritas.

Bahkan minggu ini, euro telah turun tepat di bawah nilai satu dolar AS.

Bahwasanya, nilai tukar mata uang dapat menjadi vonis terkait prospek ekonomi, dan Eropa telah memudar.

Ekspektasi bahwa ekonomi UE akan rebound setelah berbelok dari pandemi COVID-19 telah digantikan oleh prediksi resesi.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x