"Masih banyak yang perlu dilakukan untuk memperbaiki ketidakseimbangan pembangunan di dua wilayah kami,” katanya.
Yii menyatakan akan mengangkat masalah ini selama debat anggaran di parlemen.
Pun akan dipertanyakan mengapa lebih banyak dana dialokasikan ke Sabah dibandingkan dengan Sarawak.
Menurut Yii, kemungkinan terjadi kurangnya transparansi terkait alokasi keuangan langsung ke Sabah dan Sarawak.
Baca Juga: Kasus Korupsi PLTS Sekolah Pedesaan Sarawak Nyaris Tuntas, Terpidana Tolak Vonis 10 Tahun Penjara
Hal ini terutama dikaitkan dengan hibah khusus konstitusional berdasarkan Pasal 112D Konstitusi Federal.
Dalam anggaran sebelumnya, 'hibah khusus untuk Sarawak atau Sabah' akan dinyatakan dengan jelas.
Selain itu, jumlah alokasi dana tersebut akan ditampilkan demi transparansi.
“Melalui angka-angka itulah saya dapat menunjukkan bahwa ada pengurangan hibah khusus sejak tahun 2021," katanya.
Hal ini terjadi ketika PN mengambil alih.