WASHINGTON, KALBAR TERKINI - Twitter dianggap membahayakan keamanan negara Amerika Serikat (AS) terutama aspek keaman dunia maya.
Hal ini karena media sosial paling terkenal di dunia ini membuat akun-akun palsu untuk melakukan penipuan.
Salah satu korbanya adalah CEO Tesla Elon Musk, yang batal mengakusisi total Twitter karena Twitter menolak memberikan data jutaan akun palsu yang melakukan penipuan memakai namanya..
Tudingan ini tidaklah sembarangan karena datang dari pakar keamanan siber yang disegani Peiter Zatko yang juga pernah bekerja di Penagon kemudian mundur dari Twitter.
Parlemen AS menyatakan sangat ingin mendengar langsung dari Zatko.
Sebab, pernyataannya telah membuat Washington khawatir dengan tuduhan bahwa jaringan sosial berpengaruh itu menyesatkan regulator tentang pertahanan dunia maya dan upaya untuk mengendalikan akun palsu.
Para pemimpin beberapa panel di Kongres AS sedang meneliti pengungkapan Zatko ini, dan seruan di Capitol Hill untuk penyelidikan semakin meningkat.
Zatko akan bersaksi bulan depan di sidang Senat AS, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Rabu, 25 Agustus 2022.
Baca Juga: Viral Video Dalam Kelas di TikTok dan Twitter, Inilah Penjelasan Yang Perlu Untuk Diketahui