China Cokok Aktivis Kemerdekaan Taiwan: Beijing Murka hingga Kepala 'Berasap'!

- 5 Agustus 2022, 09:25 WIB
Sebuah layar TV menunjukkan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China telah memulai latihan militer termasuk menembak langsung di perairan dan di wilayah udara sekitar pulau Taiwan, seperti dilansir televisi pemerintah China, di Hong Kong, China, Kamis 4 Agustus 2022.
Sebuah layar TV menunjukkan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China telah memulai latihan militer termasuk menembak langsung di perairan dan di wilayah udara sekitar pulau Taiwan, seperti dilansir televisi pemerintah China, di Hong Kong, China, Kamis 4 Agustus 2022. /REUTERS/Tyrone Siu

"Apa yang dia lakukan sebenarnya menunjukkan apa yang beberapa politisi AS: munafik, licik dan jahat," lanjutnya.

Tagar 'hanya ada satu China' juga menjadi tren di Weibo, dengan banyak selebriti menyuarakan pendirian mereka, termasuk beberapa aktor dan penyanyi dari Pulau Taiwan.

Banyak netizen yang berharap agar Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) bisa mengambil tindakan militer untuk menghentikan kunjungan Pelosi.

Sentimen marah netizen seperti itu memuncak ketika Pelosi tiba di Taipei.

Beberapa netizen mengharapkan PLA untuk mengambil tindakan lebih langsung, seperti intersepsi penerbangan, untuk mencegah kunjungan provokatif Pelosi.

Lebih banyak yang menyuarakan dukungan untuk tanggapan China yang terkendali, dengan mengatakan bahwa pengekangan militer menunjukkan fokus strategis negara itu.

"Saya percaya bahwa PLA kami memiliki kekuatan untuk menghadapi situasi ini, dan sedang mempertimbangkan gambaran yang lebih besar untuk jangka panjang," tulis sebuah postingan di Weibo.

"Yang benar-benar ingin kita saksikan adalah momen bersejarah reunifikasi ibu pertiwi, bukan perang," tulis yang lain.

"Kemarahan masyarakat memicu keinginan kuat untuk mempercepat proses. Apa yang terjadi selama dua hari ini pasti akan mempercepat langkah China," kata Zhang Yiwu, profesor di Universitas Peking, Rabu.

Ada juga protes terhadap kunjungan Pelosi di Taiwan. Pada Rabu, layar di beberapa toko 7-Eleven di pulau itu ditemukan menunjukkan kata-kata 'Pelosi menjual perang, keluar dari Taiwan'.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah