NGERI! Washington Siap Lawan China, Pakar AS: Tapi Kita Kalah Teknologi dan Armada!

- 1 Agustus 2022, 15:13 WIB
Ilustrasi kapal perang AS.
Ilustrasi kapal perang AS. /Maciej Kitlinski from Pixabay

Sistem Senjata Lanjutan di kapal perusak silumannya, gagal karena amunisi yang mahal.

Dan, kapal induk terbarunya mengalami masalah dengan elevator, dan sistem baru untuk meluncurkan pesawat.

Kritikus menilai, US Navy bergegas menjejalkan terlalu banyak teknologi baru ke kapal-kapal itu, yang menyebabkan kegagalan, dan meningkatnya biaya.

“Kami tidak bisa begitu saja membuang semua sumber daya ke (kapal robot) dengan rekam jejak 20 tahun program kapal yang gagal,” kata Rep Demokrat Elaine Luria dari Virginia, yang merupakan pensiunan perwira US Navy.

Gugus Tugas Tak Berawak US Navy mengambil pendekatan baru, yakni menggunakan model modal ventura yang setara dengan militer untuk mempercepat ide-ide baru.

"Ini bergerak maju, hanya setelah teknologi terbukti," kata Michael Stewart, direktur gugus tugas.

Musim panas ini, empat kapal drone besar bekerja bersama kapal konvensional selama latihan perang yang disebut RIMPAC.

Itu termasuk Sea Hunter dan Sea Hawk, kapal bertenaga diesel, yang dilengkapi dengan cadik untuk stabilitas di laut yang ganas.

Dua kapal lainnya adalah Ranger dan Nomad, yang didasarkan pada kapal pengisian platform minyak.

Kapal-kapal ini memiliki dek datar yang besar sebagai tempat rudal, dan berhasil ditembakkan tahun lalu.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x