Menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), angka ini lebih cepat daripada negara lain di negara maju Kelompok Tujuh (G7). Di Inggris, misalnya, inflasi hanya 2,5%.
Inflasi Amerika Serikat (AS) di bulan Juni 2022 meledak hingga 9,1% secara tahunan.
Analis pun menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan tajam ini mulai dari perang Rusia-Ukraina hingga stimulus Covid-19.
Namun, ada juga penyebab inflasi lainnya yaitu kaum muda atau yang digolongkan sebagai milenial.
Kepala Investasi di Smead Capital Management, Bill Smead, mengatakan milenial memiliki sebuah kebiasaan dimana saat mereka memiliki uang, mereka justru mengejar terlalu sedikit barang.
Saat ini milenial justru mulai terlihat ingin secara bersama-sama membeli aset-aset yang diperlukan.
Hal inilah yang kemudian mampu mendorong harga-harga untuk naik.
Sementara itu, pemerintah AS melalui The Fed sendiri saat ini telah memperketat kebijakan terkait suku bunga untuk menekan inflasi. ***