Network
KALBAR TERKINI - Seorang Ekonom Makro ekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan pandangannya terkait perkembangan inflasi periode Mei 2022 yang tercatat sebesar 0,40 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) atau 3,55 persen secara tahunan.
Adapun laju inflasi pada Mei 2022 menurutnya masih dalam level yang terkendali dan terjaga dalam sasaran target Bank Indonesia, yakni 2-4 persen ,mengutip bisnis.com
Berikut ada empat faktor yang akan menentukan laju inflasi ke depan, di antaranya kenaikan harga energi, meningkatnya daya beli masyarakat, harga pangan, dan disrupsi rantai pasok global.
Dari sisi energi sendiri pemerintah sudah mengambil beberapa langkah ataupun kebijakan untuk meredam inflasi.
Baca Juga: Simak dan Kenali, Ciri-Ciri Robot Trading Ilegal Berkedok Investasi
Adapaun langkah yang di lakukan yaitu dengan melakukan penyesuaian postur fiskal dengan menambah subsidi dan kompensasi sehingga harga energi tidak naik drastis.
menurut Riefky, langkah pemerintah untuk mengendalikan konsumsi Pertalite juga dapat membantu mengendalikan kenaikan harga BBM secara berkepanjangan dari sisi fiskal.
Harus diketahui jika konsumsi Pertalite yang tidak dikendalikan konsumsinya dan dalam praktiknya seringkali tidak tepat sasaran akan menimbulkan pembengkakan belanja dari sisi APBN.
Selain itu, Riefky menilai keputusan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik >3.000 VA adalah langkah yang tepat.
