COLOMBO, KALBAR TERKINI - Presiden Gotabaya Rajapaksa menghadiri sidang lanjutan di Parlemen Sri Lanka pada Selasa, 5 Juli 2022 malam ini setelah dijedah tadi pagi akibat protes kalangan oposisi.
Sidang tersebut sebenarnya berlangsung sejak kemarin, tapi tidak dihadiri oleh presiden. Akibatnya, sidang hari ini ditunda selama 10 menit setelah oposisi menuntut pengunduran presiden.
Situasi tegang pecah ketika anggota oposisi mulai meneriakkan 'Pulang Gota' selama pidato Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe selama sesi tadi pagi.
Baca Juga: Sri Lanka Jadi 'Negara Koboi': Penembakkan kian Marak!
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Ceylon Today, Selasa malam ini, Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena kemudian menunda sidang selama 10 menit.
Rajapaksa akhirnya tiba di DPR Sri lanka beberapa waktu lalu, dan duduk sambil cengegesan di sebelah Perdana Wickremesinghe.
Sidang tersebut masih berlangung pada malam ini waktu setempat.
Sementara itu, Sri Lanka dinyatakan berada dalam 'spiral kematian' oleh ekonom terkenal dunia, Steve H Hanke, seorang profesor ekonomi terapan di Universitas Johns Hopkins di Baltimore.
Baca Juga: Sri Lanka Sengkarut, 10 Tewas Antre Bahan Bakar: PM Wickremesinghe Elus Dada Dimaki-maki!
Hanke menganalisis, inflasi tahunan di Sri Lanka telah meningkat secara mengejutkan menjadi 122 persen.