KALBAR TERKINI - Kalangan pengamat menilai bahwa Presiden AS Joe Biden mempermalukan dirinya sendiri dengan mengunjungi Kerajaan Arab Saudi pada Sabtu, 16 Juli 2022.
Masalahnya, Biden saat kampanye pilpres lalu mencaci Saudi sebagai 'pariah' HAM, seperti caciannya ke Rusia.
Belakangan, Biden menyadari pentingnya kekuatan Saudi sebagai negara besar yang kuat, tempat lahirnya Islam, suatu agama besar di dunia.
Baca Juga: NATO Keroyok Rusia, Biden: Strategi Putin Jadi Bumerang!
Demikian sebuah kesimpulan yang dirangkum Kalbar-Terkini.com dari ulasan Tabloid Tiongkok 'Global Times' edisi Jumat, 15 Juli 2022; dan tulisan Faisalj Abbas, Pemimpin Redaksi 'Arab News' edisi Selasa, 12 Juli 2022.
Global Times menulis, Biden mendarat di Saudi pada Jumat kemarin, dan memulai perhentian 'paling memalukan' dari tur Timur Tengah-nya.
Ini karena AS sangat membutuhkan Timur Tengah, khususya Saudi, untuk menenangkan, atau hanya mengatur ulang hubungannya dengan negara kaya energi, yang disebut Biden sebagai 'pariah' masalah HAM.
Kunjungan Biden ke Saudi, juga untuk meningkatkan produksi minyak, serta untuk menegaskan pengaruhnya di kawasan, jika Rusia dan China mengisi 'kekosongan' di papan catur geopolitik.