Mie Instan Indonesia 'Ngetop Kebangetan' di Ukraina: Ekspor Gandum Ukraina pun Stop akibat Blokade Laut Hitam

- 28 Juni 2022, 15:51 WIB
Kapal Angkatan Laut Rusia berlabuh di teluk pelabuhan Laut Hitam Sevastopol di Krimea 8 Mei 2014. NATO dan Inggris berencana mengirim kapal perang di wilayah Ukraina yang sedang diinvasi Moskow.
Kapal Angkatan Laut Rusia berlabuh di teluk pelabuhan Laut Hitam Sevastopol di Krimea 8 Mei 2014. NATO dan Inggris berencana mengirim kapal perang di wilayah Ukraina yang sedang diinvasi Moskow. /Stringer/Reuters

Ukraina mungkin tertinggal denan Australia, tetapi masih memasok Indonesia dengan tiga juta ton pada 2021, dibandingkan dengan 2,9 juta ton pada 2019 dan 2020.

Secara keseluruhan, dampak perang terhadap komoditas utama dunia akan menimbulkan tantangan di semua lini.

Tidak hanya bagi industri dan masyarakat, tetapi juga bagi transisi ke energi bersih, dan kemajuan menuju sistem pasokan pangan yang lebih berkelanjutan.

Pertanyaan yang kritis tetap ada terkait ketersediaan minyak dan gas alam, gandum dan komoditas lainnya.

Pun untuk ketahanan rantai pasokan, penyempurnaan blok perdagangan, dan masalah terkait lainnya.

Semuanya diperkirakan akan terpengaruh oleh konflik yang sedang berlangsung, dan mungkin hingga tahun-tahun mendatang.

Menurut sebagian besar analisis, efek langsung perang di Asia akan lebih kecil ketimbang di bagian lain dunia, karena paparannya yang terbatas ke Rusia dan Ukraina melalui hubungan perdagangan, investasi, dan keuangan.

Tetapi , efek tidak langsungnya akan lebih besar, awalnya karena harga energi yang lebih tinggi.

Jika perang berlarut-larut, para ekonom memperingatkan hal itu dapat merusak sentimen global dan lebih lanjut menunda pemulihan dari pandemi.

Isu ketahanan pangan akibat wabah Covid-19 telah meningkatkan kesadaran masyarakat di Indonesia akan pentingnya diversifikasi dan swasembada pangan, serta risiko yang melekat pada ketergantungan yang tinggi pada satu bahan pokok.

Tetapi meskipun peluang untuk diversifikasi sangat besar, Indonesia akan selalu mengimpor gandum.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Asia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x