Sihir Voodoo Tewaskan 20 Remaja Afsel? Mayat Ditemukan Berserakan tanpa Cedera!

- 27 Juni 2022, 11:03 WIB
Personel forensik memuat jenazah korban setelah kematian pengunjung yang ditemukan di dalam Enyobeni Tavern, di Scenery Park, di luar London Timur di provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan, 26 Juni 2022.
Personel forensik memuat jenazah korban setelah kematian pengunjung yang ditemukan di dalam Enyobeni Tavern, di Scenery Park, di luar London Timur di provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan, 26 Juni 2022. /Foto: REUTERS/STRINGER


KALBAR TERKINI - Praktik ilmu hitam Voodoo masih marak berlangsung di negara-negara Afrika yang juga kerap dikaitkan dengan kasus-kasus kematian misterius.

Paling tidak, dugaan ilmu sihir Afrika ini disebut-sebut menyebabkan kematian misterius 20 remaja di Afrika Selatan (Afsel), selain empat orang lainnya di kota lain di negara Benua Hitam.

Kematian para remaja ini terjadi di sebuah kelab malam kota pesisir London Timur, Minggu, 26 Juni 2022 pagi waktu setempat.

Baca Juga: Tanduk Afrika Dilanda Kelaparan akibat Keringan: Banyak Anak Tewas

Tidak jelas penyebab kematian anak-anak muda yang sedang merayakan akhir ujian sekolah musim dingin itu.

Surat kabar lokal, Daily Dispatch melaporkan bahwa mayat-mayat berserakan di meja dan kursi, tanpa ada tanda-tanda cedera.

"Saat ini kami tidak dapat memastikan penyebab kematiannya," kata juru bicara departemen kesehatan Siyanda Manana.

Baca Juga: Moh Salah Hanya Bisa Nonton Piala Dunia 2022, Zona Afrika Loloskan Lima Negara, Berikut Daftarnya

“Kami akan melakukan otopsi sesegera mungkin untuk menentukan kemungkinan penyebab kematian. Almarhum telah dibawa ke kamar mayat negara, ”tambah Manana.

Menteri Kepolisian Bheki Cele mengunjungi tempat kejadian pada Minggu pagi. Pemilik klub, Siyakhangela Ndevu, mengatakan kepada penyiar lokal eNCA bahwa dia telah dipanggil ke tempat kejadian pada Minggu pagi.

"Saya masih tidak yakin tentang apa yang sebenarnya terjadi, tetapi ketika saya dipanggil di pagi hari," ujarnya.

"Saya diberitahu bahwa tempat itu terlalu penuh, dan beberapa orang mencoba memaksa masuk ke kedai," katanya.

Baca Juga: 10 tim Afrika akan Berebut Lima Tiket Putaran Final Qatar 2022 dalam Leg Kedua Playoff Zona Afrika

“Namun, kami akan mendengar apa yang polisi katakan tentang penyebab kematiannya,” tambah Ndevu.

Sementara News24 melaporkan, Polisi Western Cape menawarkan hadiah R100 000 untuk informasi yang dapat mengarah kepada tersangka yang membunuh empat orang di Tulbagh.

Sebuah 'rencana aktivasi 72 jam' telah diluncurkan setelah empat orang ditemukan tewas, dan yang kelima terluka, pada Sabtu malam lalu.

Baca Juga: Fakta Jacob Zuma, Sosok Orang Nomor Satu di Afrika Selatan yang Penuh Kontroversi Hingga di Bui

Juru bicara polisi Kolonel Andrè Traut menyatakan bahwa penyelidik ingin melakukan kontak dengan siapa pun terkait informasi yang akan mengarahkan mereka ke pelaku.

"Untuk informasi penting ini, hadiah sebesar R100 000 ditawarkan jika pelaku ditangkap."

Menurut Traut, para korban berusia antara 30 dan 37 tahun telah ditemukan di sebuah rumah di Jooste Street sekitar pukul 21:00 waktu setempat.

Baca Juga: Harnaaz Sandhu Jadi Pemenang Miss Universe 2021, Kalahkan Wakil Paraguay dan Afrika Selatan Dibabak Tiga Besar

Traut menjelaskan bahwa para tersangka telah mendekati sekelompok orang -terdiri dari enam laki-laki dan tiga perempuan- di sebuah rumah.

Para tersangka kemudian diduga melepaskan tembakan ke arah kelompok tersebut, menyebabkan empat orang tewas, dan satu orang luka-luka.

"Tiga perempuan dan satu laki-laki lolos dari serangan itu tanpa cedera," tambah Traut.

Siapa saja yang memiliki informasi diminta untuk menghubungi Brigadir Makhaya Mkabile di 08222 6744 atau Letnan Kolonel Bonginkosi Libaya di 082 411 2042.

Kedua petugas itu bersiaga untuk menerima panggilan, dan penelepon dapat memilih untuk tetap anonim, kata Traut.***

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Berbagai Sumber Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x