MOGADISHU, KALBAR TERKINI –Wilayah Tanduk Afrika di Benua Afrika dicengkeram kekeringan dalam empat dekade terakhir.
Pada 2022 ini, setidaknya dilaporkan 448 kasus kematian.
Tapi ini baru data dari pusat-pusat perawatan malnutrisi di Somalia, belum dari negara-negara lain di Tanduk Afrika, seperti Somalia, Etiopia, dan Kenya.
Karena itu, dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Asssociated Press, Rabu, 8 Juni 2022, pihak berwenang di Somalia, Etiopia, dan Kenya kini beralih ke tugas berat untuk mencoba mencegah kelaparan akibat dampak musim kering tersebut.
Baca Juga: Moh Salah Hanya Bisa Nonton Piala Dunia 2022, Zona Afrika Loloskan Lima Negara, Berikut Daftarnya
Owliyo Hassan Salaad, misalnya, tahun ini telah menyaksikan satu per satu empat anak yang dilahirkannya. Kini, dia menggendong Ali Osman yang berusia tiga tahun yang lemah dan menggeliat.
Ali dia bawanya dalam perjalanan sejauh 90 kilometer dari desanya ke Mogadishu, Ibukota Somalia, karena sangat tidak ingin kehilangan dia juga.
Duduk di lantai pusat perawatan malnutrisi yang dipenuhi ibu-ibu yang cemas, Salaad hampir tidak bisa berbicara tentang mayat-mayat kecil yang terkubur di rumah, di tanah yang terlalu kering untuk ditanam.
Kematian telah dimulai dengan kekeringan paling kering di kawasan itu dalam empat dekade.