Mengapa Konflik Rusia – Ukraina Belum Berakhir?

- 4 Mei 2022, 08:39 WIB
Pesawat khusus 'Kiamat' Vladimir Putin yang memungkinkan dia untuk terus memerintah Rusia selama perang nuklir telah terlihat terbang di sekitar Moskow.
Pesawat khusus 'Kiamat' Vladimir Putin yang memungkinkan dia untuk terus memerintah Rusia selama perang nuklir telah terlihat terbang di sekitar Moskow. /Tangkapan layar/Dailymail

KALBAR TERKINI - Sudah dua bulan lebih setelah dimulainya invasi Rusia ke Ukraina, konflik belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Rusia telah mengeluarkan banyak energi dan biaya namun terlihat akan menderita kekalahan dalam upayanya untuk merebut Kyiv dan mengubah kekuasaan di Ukraina.

Rusia tidak menyangka kalau mereka akan mendapatkan perlawanan yang snegit dari tentara Ukraina.

Hal ini ditunjukkan bahwa Rusia tidak dapat mengambil pusat regional mana pun kecuali Kherson.

Baca Juga: Liverpool Melangkah Ke Final Liga Champions Setelah Tertinggal 2 – 0 , Luis Diaz Impressive

Bahkan Sumy dan Kharkov, yang terletak 40 kilometer dari perbatasan Rusia, tidak bisa mereka ambil.

Adapun Kherson, meskipun dikuasai oleh Rusia, demonstrasi pro-Ukraina berlangsung di kota ini. Artinya, masyarakat juga tidak menerima kehadiran Rusia.

Mitos yang disebut "dunia Rusia" telah runtuh; ini adalah kekalahan ideologis Rusia yang sangat kuat dalam perang ini.

Beberapa pertanyaan juga muncul mengapa konflik di Ukraina belum berakhir?

Sebagaimana beberapa pengamat menyampaikan bahwa AS ingin menggunakan Rusia untuk tujuannya sendiri, seperti di Suriah, Libya, dan negara-negara lain.

Baca Juga: Mempertanyakan Posisi Turki terhadap Invasi Rusia di Ukraina

Krisis Ukraina adalah tawar-menawar di tangan Amerika Serikat, yang telah digunakan selama 8 tahun sekarang untuk tujuannya sendiri.

AS ingin melibatkan Eropa, khususnya Jerman, dengan Rusia, dan tampaknya kali ini Amerika telah berhasil. NATO semakin kuat di Eropa.

Uni Eropa telah memutuskan untuk meninggalkan sumber daya energi Rusia.

Tapi ini akan memakan waktu. Karena itu, Amerika Serikat tidak terburu-buru memberikan senjata kepada Ukraina.

Sebelum perang, AS dan sekutunya memikat Rusia ke Ukraina dengan mengatakan bahwa Rusia dapat merebut Kyiv dalam hitungan hari.

Terlebih lagi, sekarang situasinya terlihat sedemikian rupa sehingga Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah menetapkan tujuan untuk mengubah rezim Rusia sehingga melemahkan Rusia akan memakan waktu.

Semua ini bisa jadi untuk mengarahkan pada pelemahan terhadap Rusia, Eropa dan China dengan untuk penguatan bobot internasional Amerika Serikat.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah