KALBAR TERKINI - Tiga tahun lalu, orang-orang di Sudan turun ke jalan sebagai protes terhadap kondisi kehidupan yang buruk yang telah mereka peroleh di bawah pemerintahan Presiden Sudan, Omar al-Bashir.
Alasan utama protes dikarenakan kehidupan yang kurang, seperti kurangnya roti, dengan harga yang naik lebih dari lima kali lipat di beberapa wilayah Sudan.
Masyarakat juga mengalami kekurangan uang tunai karena kurangnya dana di bank.
Baca Juga: Iran Kuasai 35 Persen Saham Industri Persenjataan Sudan di Yarmouk
Bahkan sampai ada beberapa diantara yang meninggal dikarenakan tidak dapat menarik uang dari bank untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Kekurangan bahan bakar juga terjadi dengan adanya kenaikan harga.
Semua faktor tersebutlah menyebabkan orang-orang turun ke jalan dan menuntut penggulingan rezim.
Apabila kita perhatikan keadaan Sudan setelah tiga tahun jatuhnya Al-Bashir, maka akan ditemukan bahwa kondisi saat ini semakin memburuk.
Baca Juga: Roket Hamas Disuplai dari Sudan, Hizbullah: Fabriknya Dibangun Iran