Capres Prancis Le Pen Tumbang karena anti-Islam: Dikalahkan Emanuel Macron di Pilpres Prancis 2022

- 27 April 2022, 21:08 WIB
Televisi nasional Prancis menunjukkan perolehan suara Pilpres Prancis yang dimenangkan oleh Emmanuel Macron.
Televisi nasional Prancis menunjukkan perolehan suara Pilpres Prancis yang dimenangkan oleh Emmanuel Macron. /Reuters

Penarikan diri Inggris dari UE ini, merupakan hasil Referendum Brexit pada Kamis 23 Juni 2016. Referendum Brexit diadakan untuk memutuskan apakah Britania Raya tetap atau keluar dari UE.

Referendum ini diikuti oleh 30 juta pemilih, yang berarti partisipasi total di dalamnya mencapai 71,8 persen dari penduduk yang memiliki hak pilih di Inggris.

Hasilnya adalah 51,9 persen memilih untuk keluar dari UE, dan 48,1 persen memilih untuk tetap tergabung dengan UE.

Sementara itu, masih dari ulasan Euro News, masa jabatan kedua Macron mungkin sama menakutkannya. Euronews melihat beberapa tantangan ke depan.

Pertama, Macron membutuhkan mayoritas di parlemen Dengan demikian, pertama-tama presiden membutuhkan pemerintahan mayoritas baru.

Rakyat Prancis akan memberikan suara lagi pada Juni 2022 untuk pemilihan parlemen.

Pada 2017, Macron menang telak di belakang kemenangan presidennya dalam melawan oposisi, yang mengalami demoralisasi, terutama di antara kiri dan kanan tradisional.

Pada 2022 ini, Macron menghadapi tantangan berat, paling tidak dari gerakan kiri keras La France Insoumise (France Unbowed) dari Jean-Luc Mélenchon, yang menempati posisi ketiga dalam putaran pembukaan Pilpres Prancis 2022.

Mélenchon telah bersiap untuk pertarungan legislatif di depan, dan dengan berani menantang Presiden Macron untuk menunjuknya sebagai perdana menteri.

Namun, Macron bisa mendapatkan keuntungan dari proses pemilihan, di mana untuk pemilihan parlemen juga tersebar dalam dua putaran.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Reuters Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah