KALBAR TERKINI - Sulit memprediksi pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) Prancis pada Jumat, 24 April 2022 mendatang.
Kedua calon presiden disayangi rakyat dan keduanya juga tegas menghadapi NATO dan Uni Eropa (UE).
Petahana Emmanuel Macron pernah mengacak-acak NATO di Jerman dan Eropa Timur, bahkan menyebut 'NATO mati otak'.
Baca Juga: Satelit Militer Kedua Iran Intai Musuh: AS, Prancis dan Jerman Cemas!
Sementara saingannya, Marine Le Pen, berjanji bahwa jika dirinya terpilih maka Prancis akan keluar dari keanggotaan Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu.
Le Pen juga dan meniupkan nasionalisme, patriotisme, dan chauvinisme Prancis, sebagaimana masa kejayaan Prancis selama era Kekaisaran Napoleon Bonapate.
Itu sebabnya, Le Pen tak populer di kalangan negara-negara UE, apalagi NATO.
Saingannya, Macron, juga berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, beberapa hari menjelang operasi miiter Kremlin ke Ukraina pada 24 Februari 2022, sehingga sempat diwaspadai oleh NATO.
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Eureporter, Senin, 11 April 2022, persaingan di pilpres ini sangat ketat.