AS dan China Berebut Indonesia, Ini Alasannya! Posisi Indonesia Strategis di Kawasan Indo Pasifik

- 12 April 2022, 21:35 WIB
Angkatan Laut AS berencana tambah armada di Indo Pasifik./US Navy via AP
Angkatan Laut AS berencana tambah armada di Indo Pasifik./US Navy via AP /


KALBAR TERKINI - China dan AS saling berebut untuk menggandeng Indonesia, yang nota bene negara nonblok, untuk kepentingan masing-masing,

Itu sebabnya Indonesia disarankan tetap bijak terkait kebijakan luar negerinya yang tidak berpihak alias nonblok.

Adapun saling berebutnya China dan AS untuk bermitra dengan Indonesia, tak lain karena posisi Indonesia yang strategis di Indo-Pasifik.

Baca Juga: AS Dalangi Kudeta PM Pakistan: Imran Khan, Tokoh Islam Konservatif yang Dibabat usai Bertemu Putin

Memiliki 17.000 pulau, yang terbentang dari Samudra Pasifik dan Samudera Hindia, menyebabkan Indonesia sebagai negara terpadat penduduk keempat di dunia merupakan mitra ekonomi dan keamanan yang semakin penting bagi Washington dan Beijing.

Demikian analisa Derek Grossman, analis pertahanan senior di RAND Corporation, yang juga mantan pengarah intelijen harian untuk asisten menteri pertahanan AS untuk urusan keamanan Asia dan Pasifik.

RAND Corporation adalah sebuah organisasi nirlaba, nonpartisan, yang berkomitmen untuk kepentingan publik, dan hadir sebagai organisasi penelitian, yang mengembangkan solusi untuk tantangan kebijakan publik.

Baca Juga: INDONESIA WAJIB WASPADA! AS Siap Kacaukan Asia, Peneliti: Belajarlah dari Irak, Afghanistan hingga Suriah

Tujuan RAND dikklaim untuk membantu membuat masyarakat di seluruh dunia lebih aman, terlindungi, lebih sehat, dan lebih sejahtera.

Terkait hubungan Indonesia-China, dilansir Kalbar-Terkini.com dari RAND.org, 7 Juni 2021, Grossman menulis bahwa pada akhir 2019 dan awal 2020, China dan Indonesia beringsut menuju konflik bersenjata.

Penjaga pantai China dan milisi nelayan, terus melakukan serangan ke zona ekonomi eksklusif Indonesia di Laut Natuna, sebuah wilayah di Samudra Pasifik di antara Kalimantan dan Sumatra.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: rand.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah