KALBAR TERKINI - Rusia sudah Arahkan Persenjataan ke Ukraina, AS Malah Mulai Curiga Pemimpin Prancis dan Jerman Membelot ke Moscow.
Pasukan Rusia diklaim telah menyetel semua senjatanya mengarah ke Ukraina dari perbatasannya dengan Belarusia.
Rusia mengklaim, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) tak berhak penempatan pasukannya di dekat perbatasan Ukraina.
Baca Juga: Deplu Ukraina Kuatir AS Jatuhkan Moral Rakyatnya terkait Serangan Dadakan Rusia
Rusia berpendapat bahwa pihaknya tidak berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan penumpukan pasukannya di hadapan OSCE.
Pertemuan Ukraina dengan OSCE tidak mungkin akan meredakan ketegangan.
Perang dahsyat terkait Krisis Ukraina disebut-sebut segera terjadi tapi kemungkinan hanya akan melibatkan Rusia melawan AS berikut sejumlah sekutunya.
Hal ini karena tak semua negara di Eropa bersedia diseret oleh AS ke perang mematikan tersebut.
Baca Juga: Rusia Berang AS Timbulkan Kepanikan, Putin: Spekulasi, Provokatif, bisa Timbulkan Konflik!
Terbukti, Presiden Prancis, negara yang banyak mengimpor gas alam dari Rusia, dalam sepekan terakhir mulai dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kedekatan ini yang membuat AS da sejumlah sekutunya di NATO, mulai mengawasi kemungkinan terjadinya pembelotan.
Termasuk kecurigaan terhadap pemimpin baru Jerman, Kanselir Kanselir Jerman Olaf Scholz yang akan segera menemui Putin di Kremlin terkait upaya perdamaian dalam Krisis Ukraina.
Baca Juga: TikTok Tentara Wanita Ukraina Lumpuhkan Tentara Rusia: Mojok lantas 'Like'
AS sendiri semakin curiga, dan menekankan bahwa Moskow akan menyerang Ukraina dalam beberapa hari mendatang atau dalam pekan ini.
Prediksi inilah yang membuat jengkel Presiden Ukraina bersama jajarannya, karena menjatuhkan moral rakyatnya, dan mengklaim pihaknya ingin meminta bukti tentang prediksi itu.
Kendati begitu, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.Com dari Isachenkov, koresponden The Associated Press yang ditempatkan di Moskow, Ibukota Rusia, Senin, 14 Februari 2022, prediksi ini terus disuarakan oleh para pejabat AS sekalipun Kremlin membantah.
Baca Juga: Rudal Nuklir Hwasong-12 Korut kian Sangar: AS, Korsel dan Jepang Rapatkan Barisan!
Rusia diklaim oleh pihak S, dapat menyerang minggu ini. Moskow membantah memiliki rencana seperti itu.