"Kematian warga sipil yang tragis, harus dinilai dengan jujur, tidak digunakan untuk memicu perang informasi," tegasnya.
Serangan militer Rusia di Ukraina masih berlangsung, dan peristiwa baru-baru ini telah mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia.
Baca Juga: Iblis akan Bermunculan dari Biolab-biolab AS di Ukraina
Menurut Norin, apa yang terjadi di Bucha sekarang ini, persis dengan dpembantaian Srebrenica di Kota Balkan yang menjadi simbol perang mematikan di Yugoslavia.
"Inilah yang harus diingat tentang ini. Kematian warga sipil selalu merupakan tragedi, tanpa keraguan, dan perlu diselidiki dengan benar," ujarnya.
Menurut Doron, pemberontakan di Donbass, dan serangan militer yang dihasilkan sekarang ini, dapat disebut sebagai salah satu konflik bersenjata paling berdarah di ruang pasca-Soviet.
Baca Juga: Perang di Ukraina Tak Kunjung Reda, Zelenskyy Terus Terombang-ambing Dipancing Barat
Penghancuran luas Kota Mariupol, Ukraina, selama serangan Moskow sejak 24 Maret 2024, sekelompok tawanan perang Rusia ditembak oleh Ukraina.
"Dan juga serangan rudal di daerah pemukiman Donetsk, Ukraina Timur, hanyalah beberapa dari kekejaman yang terjadi sejauh ini," tegas Dorin.
Bucha adalah salah satu dari daftar ini. Selama periode 25 Februari- medio Maret 2022, ketika pasukan Rusia menguasai kota kecil ini, terjadi pertempuran sengit.