Menlu Rusia Sergey Lavrov dalam pertemuan itu mendesak tentang aliansi NATO untuk tidak mengizinkan Ukraina.
Bekas negara bagian Republik Uni Soviet, untuk bergabung di aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
NATO juga diminta untuk memindahkan semua pasukan dan peralatan militernya dari beberapa bagian Eropa timur.
Berbekal tuntutan yang tampaknya keras dan bertentangan secara diametris, Blinken dan Lavrov bertemu di Jenewa selama sekitar 90 menit, suatu pertemuan yang disebut oleh oleh orang AS sebagai 'momen kritis''.
Tetapi, tidak ada perkembangan yang jelas dalam peretemyan itu dari kedua sisi karena Blinken menegaskan bahwa AS dan sekutunya tetap tegas dalam menolak tuntutan paling penting Rusia.
Meskipun demikian, Blinken menyatakan kepada Lavrov bahwa AS akan memberikan tanggapan tertulis kepada Rusia atas proposalnya pekan depan, dan menyarankan tentang kemungkinan bahwa keduanya masih harus bertemu lagi segera setelah itu.
Dengan perkiraan 100.000 tentara Rusia yang berkumpul di dekat Ukraina, banyak yang khawatir Moskow sedang mempersiapkan invasi meskipun Rusia menyangkalnya.
AS dan sekutunya berusaha keras untuk menghadirkan front persatuan untuk mencegah itu, atau mengoordinasikan tanggapan keras jika mereka tidak bisa.