China Caplok Taiwan jika AS dan NATO Fokus Urusi Ukraina, Rusia Dituding Ingin Kembali Hidupkan Uni Soviet

- 22 Januari 2022, 07:34 WIB
Peta rencana Rusia menggelar latihan perang besar-besaran.*
Peta rencana Rusia menggelar latihan perang besar-besaran.* /The Sun/

“Kami akan memahaminya, ketika kami sudah menerima tanggapan tertulis dari AS atas semua proposal kami.”

AS dan sekutu NATO-nya dengan tegas menolak tuntutan tersebut, dan menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tahu bahwa mereka bukan pemula, dan mereka terbuka untuk gerakan yang tidak terlalu dramatis.

Blinken menegaskan, AS akan terbuka untuk pertemuan antara Putin dan Presiden AS Joe Biden, jika itu 'berguna dan produktif'.

Kedua pemimpin telah bertemu sekali secara langsung, di Jenewa, dan telah melakukan beberapa percakapan virtual tentang Ukraina, yang sebagian besar terbukti tidak meyakinkan.

Washington dan sekutunya telah berulang kali menjanjikan konsekuensi 'parah', seperti sanksi ekonomi—meskipun bukan tindakan militer—terhadap Rusia, jika invasi berlanjut.

Blinken mengulangi peringatan itu pada Jumat ini bahwa AS dan sekutunya berkomitmen untuk diplomasi, tetapi juga berkomitmen 'jika itu terbukti tidak mungkin, dan Rusia memutuskan untuk melakukan agresi terhadap Ukraina, untuk tanggapan yang bersatu, cepat, dan keras',

Namun Blinken menegaskan ingin menggunakan kesempatan untuk berbagi langsung dengan Lavrov terkait beberapa 'gagasan konkret.

"Ini untuk mengatasi beberapa kekhawatiran yang telah Anda kemukakan, serta kekhawatiran mendalam yang dimiliki banyak dari kita tentang tindakan Rusia," katanya.

Ukraina sudah dilanda konflik sejak .Rusia menguasai Semenanjung Krimea Ukraina pada 2014, dan mendukung pemberontakan separatis di Ukraina timur, bagian dari konflik yang mendidih, yang telah merenggut lebih dari 14.000 nyawa.

Putin menghadapi konsekuensi internasional yang terbatas untuk langkah-langkah itu, tetapi Barat menyatakan, invasi baru Rusia kelak akan berbeda.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: The Diplomat The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah