Rusia Kian Menggertak, Ukraina: : Biy Moskaliv! (Kalahkan Orang Rusia!) Veteran Perang Siap Angkat Senjata

- 19 Januari 2022, 22:44 WIB
Persenjataan Ukraina jika perang melawan Rusia pecah
Persenjataan Ukraina jika perang melawan Rusia pecah /Istimewa/Kantor Berita Pemerintah Ukraina @Unkrinform

KALBAR TERKINI - Rusia Kian Menggertak, Ukraina: : Biy Moskaliv! (Kalahkan Orang Rusia!) Veteran Perang Siap Angkat Senjata

SERUAN perlawanan melawan Rusia kian bergema di Ukraina menyusul ancaman invasi dadakan pasukan Kremlin.

Orang Ukraina bertekat akan melawan hingga titik darah penghabisan, sebagaimana grafiti  di dinding sebuah rumah mewah di Kiev, Ibukota Ukraina: 'Biy Moskaliv!' ('Kalahkan Orang Rusia!')

Baca Juga: UE Gelontorkan Dana, Rakyat Afghanistan tak Akan Meratap Lagi, Anak-anak Mulai Jalani Vaksinasi Polio Pertama

Federasi Rusia sendiri terutama Presiden Vladimir Putin, dituding dunia internasional, ibarat seorang  manusia yang sudah purna bhakti,  alias pensiun.

Pemerintahan  ini merasa masih menjadi negara paling kuat di jajaran negara-negara Uni Soviet meski Soviet sendiri sudah  lama 'lewat',  alias bubar pada 21 Desember 1991.

Alih-alih karena Rusia adalah negara berwilayah paling luas di jagat ini, yakni 17.125.200 kilometer persegi, Putin ingin mengulangi kejayaan Soviet. 

Terbukti,  Putin bersikeras supaya tak satu pun negara-negara bekas Soviet di Eropa Timur untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (ATO).

Baca Juga: Ukraina kian Terancam, Tentara Rusia Mulai Gelar Latihan Tempur: Psaki: Makin Bahaya, Amerika Ikut Panik!

Menyadari  satu demi satu dari mantan 'saudaranya' yang menjadi anggota NATO,  Rusia akhirnya merasa perlu untuk mengambil sikap tegas untuk menghadapi NATO terutama Amerika Serikat (AS), anggota NATO yang juga rival  paling berat selama Perang Dingin di era Soviet.

Terakhir, ketika Ukraina makin mesra dengan NATO, terutama dengan negaranya Presiden Joe Biden.

Rusia menyatakan bahwa upaya NATO untuk memperluas keanggotannya ke negara-nekara bekas Soviet, membuatnya  harus melakukan perlawanan.

Rusia menyatakan, dalam kondisi ini, pihaknya ibarat sedang 'diterjang telak' sehingga 'tak bisa mundur' karena di belakangnya terdapat tembok,  sebagaimana dilansir The Associated Press beberapa hari lalu.

Baca Juga: Gelar Royal Wedding, Pernikahan Keluarga kerajaan Rusia, Dalam Seabad Sejak Revolusi

Ukraina sendiri sejak era Soviet adalah primadona bagi bekas negara adidaya ini untuk bidang persenjataan.

Di Ukraina terdapat banyak industri persenjataan  yang menyaingi Rusia, sehingga Ukraina bakal sangat diandalkan oleh Rusia,  jika berhasil dikuasai.

Ukraina sendiri lama meradang menyusul aneksasi Rusia sejak 21 Maret 2014 di Semenanjung Krimea, tepatnya Republik Krimea,  wilayah yang secara internasional diakui masih wilayah teritorial Ukraina.

Ketegangan yang kian kencang  antara Ukraina dan Rusia,  yang ditandai kerapnya manuver Rusia hingga Kamis, 19 Januari 2022 ini, bahkan serangan hacker pada Jumat, 14 Januari 2021.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: The Guardian Berbagai Sumber Observer the associated press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x