KALBAR TERKINI - Rusia Kian Menggertak, Ukraina: : Biy Moskaliv! (Kalahkan Orang Rusia!) Veteran Perang Siap Angkat Senjata
SERUAN perlawanan melawan Rusia kian bergema di Ukraina menyusul ancaman invasi dadakan pasukan Kremlin.
Orang Ukraina bertekat akan melawan hingga titik darah penghabisan, sebagaimana grafiti di dinding sebuah rumah mewah di Kiev, Ibukota Ukraina: 'Biy Moskaliv!' ('Kalahkan Orang Rusia!')
Baca Juga: UE Gelontorkan Dana, Rakyat Afghanistan tak Akan Meratap Lagi, Anak-anak Mulai Jalani Vaksinasi Polio Pertama
Federasi Rusia sendiri terutama Presiden Vladimir Putin, dituding dunia internasional, ibarat seorang manusia yang sudah purna bhakti, alias pensiun.
Pemerintahan ini merasa masih menjadi negara paling kuat di jajaran negara-negara Uni Soviet meski Soviet sendiri sudah lama 'lewat', alias bubar pada 21 Desember 1991.
Alih-alih karena Rusia adalah negara berwilayah paling luas di jagat ini, yakni 17.125.200 kilometer persegi, Putin ingin mengulangi kejayaan Soviet.
Terbukti, Putin bersikeras supaya tak satu pun negara-negara bekas Soviet di Eropa Timur untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (ATO).
Baca Juga: Ukraina kian Terancam, Tentara Rusia Mulai Gelar Latihan Tempur: Psaki: Makin Bahaya, Amerika Ikut Panik!
Menyadari satu demi satu dari mantan 'saudaranya' yang menjadi anggota NATO, Rusia akhirnya merasa perlu untuk mengambil sikap tegas untuk menghadapi NATO terutama Amerika Serikat (AS), anggota NATO yang juga rival paling berat selama Perang Dingin di era Soviet.
Terakhir, ketika Ukraina makin mesra dengan NATO, terutama dengan negaranya Presiden Joe Biden.
Rusia menyatakan bahwa upaya NATO untuk memperluas keanggotannya ke negara-nekara bekas Soviet, membuatnya harus melakukan perlawanan.
Rusia menyatakan, dalam kondisi ini, pihaknya ibarat sedang 'diterjang telak' sehingga 'tak bisa mundur' karena di belakangnya terdapat tembok, sebagaimana dilansir The Associated Press beberapa hari lalu.
Baca Juga: Gelar Royal Wedding, Pernikahan Keluarga kerajaan Rusia, Dalam Seabad Sejak Revolusi
Ukraina sendiri sejak era Soviet adalah primadona bagi bekas negara adidaya ini untuk bidang persenjataan.
Di Ukraina terdapat banyak industri persenjataan yang menyaingi Rusia, sehingga Ukraina bakal sangat diandalkan oleh Rusia, jika berhasil dikuasai.
Ukraina sendiri lama meradang menyusul aneksasi Rusia sejak 21 Maret 2014 di Semenanjung Krimea, tepatnya Republik Krimea, wilayah yang secara internasional diakui masih wilayah teritorial Ukraina.
Ketegangan yang kian kencang antara Ukraina dan Rusia, yang ditandai kerapnya manuver Rusia hingga Kamis, 19 Januari 2022 ini, bahkan serangan hacker pada Jumat, 14 Januari 2021.