Pihak FCC, yang menetapkan penyangga antara pita 5G dan spektrum yang digunakan pesawat, telah menentukan bahwa 5G dapat digunakan dengan aman di sekitar lalu lintas udara.
AT&T dan Verizon menyatakan, peralatan mereka tidak akan mengganggu elektronik pesawat, tetapi pejabat FAA melihat adanya potensi masalah sehingga perusahaan telekomunikasi itu setuju untuk berhenti sejenak selama masalah tersebut ditangani.
Pada Rabu ini, Emirates mengumumkan segera menghentikan penerbangan ke beberapa kota di AS.
Ini karena 'kekhawatiran operasional terkait dengan rencana penyebaran layanan jaringan seluler 5G di AS di bandara tertentu'.
Hanya saja, Emirates masih akan melayani rute penerbangan ke Los Angeles, New York, dan Washington.
“Kami bekerja sama dengan produsen pesawat dan otoritas terkait untuk meringankan masalah operasional, dan kami berharap untuk melanjutkan layanan kami di AS sesegera mungkin,” deikian pernyataan remsi dari maskapai pelat merah itu.
Yang menjadi perhatian khusus tampaknya adalah Boeing 777. Emirates hanya menerbangkan model itu dan jumbo jet Airbus A380.
Boeng 777 Digantikan Pesawat Jenis Lain
Sementara maskapai All Nippon Airways, Jepang, menyatakan bahwa FAA telah mengindikasikan bahwa gelombang radio dari layanan nirkabel 5G dapat mengganggu altimeter pesawat.
“Boeing telah mengumumkan pembatasan penerbangan ke semua maskapai yang mengoperasikan pesawat Boeing 777, dan kami telah membatalkan, atau mengubah pesawat untuk beberapa penerbangan ke dan dari AS, berdasarkan pengumuman oleh Boeing,” kata ANA.
Pengumuman Boeing ini telah membatalkan 20 penerbangan karena masalah tersebut, ke kota-kota besar di AS, seperti Chicago, Los Angeles, dan New York.
Japan Airlines juga menyatakan telah diberitahu bahwa sinyal 5G 'dapat mengganggu radio altimeter yang dipasang di Boeing 777.
Sementara itu, EVA Air, Taiwan, menyatakan bahwa FAA secara khusus sudah menginformasikan bahwa Boeing 777 mungkin terpengaruh, tetapi maskapai ini tidak menjelaskan bagaimana menyesuaikan jadwalnya.
Toh maskapai besar lainnya, Air France, berencana untuk terus menerbangkan Boeing 777-nya ke bandara-bandara di AS, tanpa menjelaskan kenapa mereka tidak menganti pesawatnya seperti yang dilakukan banyak operator lain.
Boeing Co. yang berbasis di Chicago tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Air India juga mengumumkan di Twitter berencana membatalkan penerbangan ke Chicago, Newark, New York, dan San Francisco, karena masalah 5G.
Hanya saja, maskapai tersebut menyatakan masih akan mencoba menggunakan pesawat lain di rute AS, jalur yang diambil beberapa maskapai lain.
Sementara Korean Air, Cathay Pacific Hong Kong, dan Austrian Airlines, menyatakan akan mengganti pesawat yang berbeda untuk penerbangan yang dijadwalkan menggunakan Boeong 777.
Juru bicara Korean Air, Jill Chung menegaskan, maskapainya juga menghindari pengoperasian beberapa jenis 747 di bandara yang terkena dampak.
Lufthansa Jerman juga menukar satu jenis 747 dengan yang lain di beberapa penerbangan tujuan AS.
British Airways membatalkan beberapa rencana penerbangan Boeing 777 tujuan AS, dan menggantinya dengan pesawat lain.
FAA: Hanya untuk Pesawat dengan Altimeter Akurat
FAA menyatakan akan memungkinkan pesawat dengan altimeter yang akurat dan andal untuk beroperasi di sekitar 5G berdaya tinggi.
Tetapi, pesawat dengan altimeter yang lebih tua, tidak akan diizinkan melakukan pendaratan dalam kondisi visibilitas rendah.
Sebagian masalahnya, menurut FAA, adalah kekuatan sinyal menara 5G, dan orientasi antenanya.
“Stasiun pangkalan di daerah pedesaan Amerika Serikat diizinkan untuk memancarkan di tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain, yang dapat mempengaruhi akurasi dan keandalan peralatan radio altimeter,” bunyi pernyataan FAA pada Desember 2021.
Ketua FCC menyatakan, penyebaran 5G dapat dengan aman berdampingan dengan teknologi penerbangan di AS, seperti halnya di negara-negara lain di seluruh dunia.
Namun, Jessica Rosenworcel mendesak FAA untuk melakukan pemeriksaan keamanan dengan penuuh 'kehati-hatian dan kecepatan'.
AT&T dan Verizon menghabiskan puluhan miliar dolar AS untuk spektrum 5G, yang dikenal sebagai C-Band dalam lelang Pemerintah AS pada 2021.
Choi Jong-yun, juru bicara Asiana Airlines, menyatakan bahwa sejauh ini pihaknya belum terpengaruh karena menggunakan pesawat Airbus untuk penerbangan penumpang ke AS.
Namun, menurut Choi, maskapainya juga telah diinstruksikan oleh FAA untuk menghindari pendaratan otomatis di bandara AS yang terkena dampak selama kondisi cuaca buruk, terlepas dari jenis pesawatnya.
Asiana akan mengarahkan pesawatnya ke bandara terdekat selama kondisi tersebut, katanya.***