Peristiwa Gunung Meron, PM Israel: Mengerikan

- 30 April 2021, 19:58 WIB
HARI BERKABUNG NASIONAL - Pada Minggu, 2 Mei 2021, Israel akan menggelar Hari Berkabung Nasional untuk memperingati tragedi tewasnya  tewasnya 44 orang dan lebih dari 150 lainnya terluka termasuk anak-anak di Gunung Meron, bagian utara Galilea, Jumat, 30 Apri 2021  dini hari./FOTO: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/
HARI BERKABUNG NASIONAL - Pada Minggu, 2 Mei 2021, Israel akan menggelar Hari Berkabung Nasional untuk memperingati tragedi tewasnya tewasnya 44 orang dan lebih dari 150 lainnya terluka termasuk anak-anak di Gunung Meron, bagian utara Galilea, Jumat, 30 Apri 2021 dini hari./FOTO: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI -  Para politisi Israel menyampaikan belasungkawa bagi para korban dan doa bagi yang terluka menyusul tewasnya 44 orang dan lebih dari 150 lainnya terluka termasuk anak-anak di Gunung Meron, bagian utara Galilea, Jumat, 30 Apri 2021 dini hari.

Berkumpulnya warga yang nahas ini terkait ziarah tahunan di sekitar makam orang bijak abad II Yahudi, Rabbi Shimon Bar Yohai. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut insiden itu sebagai bencana mengerikan sambil menambahkan, semua orang berdoa untuk kesembuhan yang terluka.

Senada itu, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Time Soft of Israel, Jumat, Presiden Reuven Rivlin tweeted bahwa dia terus mengikuti perkembangan, dan berdoa bagi yang terluka.

Baca Juga: One Piece Chapter 1012 Dirilis Minggu Depan, Perburuan Pembunuh Pedro Dimulai

Menteri Keamanan Publik Amir Ohana, yang mengawasi polisi dan berada di lokasi pada hari sebelumnya, mengatakan: "Kami semua berdoa untuk kesejahteraan yang terluka,  dan kami mendukung pasukan darurat dan penyelamat. Sayangnya, banyak jenazah yang belum teridentifikasi," ujarnya. 

Menteri Pertahanan Benny Gantz yang juga Ketua Partai Biru Putih menyatakan ikut merasakan kesedihan keluarga almarhum.

“Di masa sulit ini, tidak ada kata-kata yang dapat memberikan penghiburan.  dan tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan besarnya rasa sakit akibat bencana dahsyat di Gunung Meron,  kata Gantz dalam sebuah pernyataan.   

Baca Juga: Sosialisasi Empat Pilar, Maria Goreti: Pancasila Menyatukan Kita dan sebagai Anugerah Terbaik Bangsa

Pertemuan Terbesar di Masa Pandemi

Para korban yang tewas dan terluka ini terinjak-injak di acara massal Lag B’Omer di Meron, suatu pertemuan terbesar yang diadakan di Israel sejak wabah Covid-19. Peristiwa itu juga disebut sebagai tragedi masa damai terburuk dalam sejarah Israel modern. Jumlah korban tewas lebih banyak dibandingkan  44 orang dalam kebakaran hutan di Gunung Carmel pada 2010

Korban luka dibawa ke RS Ziv di Safed, Galilee Medical Center di Nahariya, RS Rambam di Haifa, RS Poriya di Tiberias, dan RS Hadassah Ein Kerem di Jerusalem.

Hingga Jumat sore, 21 orang masih dirawat di rumah sakit, beberapa di antaranya dalam kondisi serius. Beberapa rumah sakit membuka hotline bagi orang-orang untuk mencari keluarga dan teman yang mungkin terluka; Galilea: 04-9850505, Ziv: 04-6828838 dan Poriya: 04-6652211.

Polisi juga bisa dihubungi di 110.

Upaya untuk mengidentifikasi semua korban dan menghubungi semua keluarga diperkirakan akan berlarut-larut, dengan beberapa tinggal di luar negeri. 

Layanan penyelamatan Magen David Adom menyatakan, tragedi itu disebabkan oleh himpitan dan kepadatan massa.

Baca Juga: Sri Wahyumi Manalip Kembali Dicokok KPK Sehari Usai Bebas, Ini Profil Mantan Bupati Talaud Tersebut

Menurut seorang pejabat polisi, insiden itu berpusat di jalan licin, dengan lantai logam, di mana kerumunan berada di ketinggian.

Sejumlah besar peserta dalam konser bergerak melalui jalan setapak, yang menanjak sehingga banyak di antara mereka terpeleset,  atau jatuh di bawah orang-orang lainnya yang menyebabkan terjadi efek domino yang menghancurkan.   

Kerumunan massa menghadiri pertemuan tahunan di Galilea utara, yang mencakup kunjungan ke kuburan bijak abad kedua Rabbi Shimon bar Yochai, dan api unggun besar di lereng gunung.   

Zaka, seorang petugas penyelamat  menggambarkan tragedi di Gunung Meron.

Zaka memiliki sejarah panjang menangani tragedi, termasuk mengumpulkan bagian tubuh dari bom bunuh diri.  "Semua yang terluka telah dievakuasi dari lokasi," katanya. 

Sebelum peristiwa, sekitar tengah malam Kamis, 29 April 2021, penyelenggara memperkirakan sekitar 100 ribu orang berada di lokasi.

Perkiraan lain menyebutkan jumlahnya sekitar 50 ribu.*** 

 

Sumber: The Time Soft of Israel

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah