Ambulans hilir-mudik mengangkut orang-orang yang terluka. Kementerian Kesehatan menyatakan, setidaknya 200 orang berhasil diselamatkan dari TKP.
Para dokter di lokasi kejadian menyatakan sangat letih dengan peristiwa itu, apalagi mereka selama ini hampir tak pernah beristirahat merawat pasien korona.
Hingga Minggu tengah hari, para kerabat masih mencari orang-orang terkasih yang belum ditemukan.
“Tolong, dua kerabat saya hilang. ... Saya akan mati (tanpa berita tentang mereka), ”tulis seorang wanita muda di media sosial setelah pencarian anggota keluarganya sia-sia. "Saya berharap seseorang dapat membantu kami menemukan Sadi Abdul Kareem dan Samir Abdul Kareem, mereka berada di ICU."
Kebakaran terjadi ketika Irak bergulat dengan gelombang kedua pandemi virus korona yang parah. Kasus virus harian sekarang rata-rata sekitar 8.000, tertinggi sejak Irak mulai mencatat tingkat infeksi awal tahun lalu.
Setidaknya, 15.200 orang telah meninggal karena virus korona di Irak di antara total setidaknya 100 ribu kasus yang dikonfirmasi.
Baca Juga: Google Luncurkan Aplikasi Rekam Medis
Pejabat Kementrian Kesehatan Dipecat
Menanggapi kebakaran tersebut, Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi memecat Direktur Jenderal Departemen Kesehatan Baghdad di daerah al-Rusafa, tempat rumah sakit itu berada. al-Kadhimi Djuga memecat Direktur Rumah Sakit Ibh al-Khatib serta direktur teknik dan pemeliharaan, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Irak.
Begitu mengetahui terjadinya kebakaran, Al-Khadhimi langsung menggelar pertemuan darurat di markas Komando Operasi Baghdad, yang mengkoordinasikan pasukan keamanan Irak, menurut pernyataan di akun Twitter-nya.