Vaksin Malaria Terbaru Ditemukan: 77 Persen Efektif 'Nendang'

- 24 April 2021, 03:50 WIB
NYAMUK ANOPHELES - Gigitan nyamuk Anopheles di tubuh manusia menyebabkan penyakit malaria. Vaksin malaria yang dikembangkan oleh Universitas Oxford, terbukti 77 persen efektif dalam uji klinis awal. Ini menunjukkan bahwa vaksin tersebut bisa menjadi terobosan terbaru./ILUSTRASI NYAMUK ANOPHELES: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/
NYAMUK ANOPHELES - Gigitan nyamuk Anopheles di tubuh manusia menyebabkan penyakit malaria. Vaksin malaria yang dikembangkan oleh Universitas Oxford, terbukti 77 persen efektif dalam uji klinis awal. Ini menunjukkan bahwa vaksin tersebut bisa menjadi terobosan terbaru./ILUSTRASI NYAMUK ANOPHELES: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI - Jangan lupakan bahaya penyakit malaria di tengah perlombaan dunia membuat vaksin Covid-19.  Jika hidup manusia 'selesai di tangan korona'  secara bertahap, maka beda dengan malaria:  nyawa 'kembali ke hadirat-Nya',  hanya dalam tempo sesingkat-singkatnya, jika penderita telat ditangani.

Para peneliti telah berupaya mengembangkan vaksin malaria yang efektif selama beberapa dekade terakhir.

Vaksin malaria yang dikembangkan oleh Universitas Oxford,  terbukti 77 persen efektif dalam uji klinis awal. Ini menunjukkan, vaksin tersebut bisa menjadi terobosan terbaru terkait perang melawan salah satu penyakit menular yang paling mematikan di dunia. 

Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium,  yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles. Pada 2019, terdapat 229 juta kasus malaria di seluruh dunia,  dan 409 ribu  kematian, menurut laporan tentang malaria dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Kucing Kegemukan Berisiko Hipertensi: Paksa Berolahraga!

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Live Science, Sabtu, 24 April 2021, sekitar 94 persen dari semua kasus dan kematian akibat malaria, terjadi di Afrika. Di benua hitam ini, 67 persen kematian terjadi di kalangan anak-anak berusia balita. 

Mengembangkan vaksin yang efektif untuk malaria, terbukti sulit, dengan banyak vaksin sebelumnya yang hanya menunjukkan hasil sederhana. Kandidat vaksin malaria berkinerja tertinggi yang dikembangkan hingga saat ini, cuma memiliki kemanjuran 55,8 persen. 

Namun, vaksin malaria produksi Universitas Oxford yang baru ini, dikenal sebagai R21/Matrx-M, merupakan yang pertama sesuai persyaratan WHO, untuk mencapai vaksin dengan kemanjuran 75 persen melawan malaria pada 2030.  

Hasil dari uji klinis fase 2b ini,  diterbitkan sebagai pracetak di jurnal The Lancet,  yang akan segera ditinjau sebelum dijurnalkan.  

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah