KALBAR TERKINI - Tak bisa dibayangkan bagaimana murkanya orang Gurkha ke pihak Tatmadauw -nama militer Myanmar- menyusul ditembak matinya suami istri dari etnis tersebut di Tamu, sebuah kota di barat laut Myanmar, sepanjang perbatasan dengan India, Selasa.13 April 2021.
Dikenal sebagai pasukan khusus sewaan, yang selama dua abad mengabdi untuk Kerajaan Inggris, Gurkha dikenal tangguh di medan pertempuran. Orang Gurkha maupun tentaranya, etnis asli Asia Selatan yang berkewarganegaraan Nepal ini, dikenal memiliki solidaritayang tinggi.
Itu sebabnya, tewasnya pasangan suami istri Gurkha ini bisa menandai 'saatnya tiba' bagi junta Myanmar. Setelah 'berperang' dengan rakyatnya sendiri, dan bertempur dengan sebagian besar pasukan etnis bersenjata, maka ditengarai bahwa tak tertutup kemungkinan pihak junta bakal 'berhadapan' dengan balas dendam orang Gurkha, jika peristiwa ini sampai ke telinga mereka.
Gurkha dikenal sebagai pasukan berani mati yang tersohor di dunia selama lebih dua ratus tahun. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat India, Marsekal Sam Manekshaw pernah berkata: "Jika seseorang mengatakan dia tidak takut mati, maka dia berbohong, atau... dia Gurkha!"
Baca Juga: Bajak Laut Merajalela di Perairan Indonesia, Taiwan Berlakukan 'Seafarer Act'
Baca Juga: Anjungan Kalbar di TMII, Tiruan Istana Kesultanan Kadaryiah dan Rumah Bentang
Dibunuh saat Bawa Susu Sapi
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Irrawaddy, Selasa, keduanya ditembak mati oleh pasukan rezim militer Myanmar, yang telah mengendalikan wilayah tersebut menyusul aksi penumpasan kekerasan brutal terhadap pengunjuk rasa anti-rezim di sana.