Di Belanda, Kasus 'Nyopet' Anjlok, Pelaku Takut Berkeliaran karena Korona

- 1 Maret 2021, 22:10 WIB
KASUS PENCOPETAN - Kasus pencopetan dan 'ngutil' di Belanda turun hingga 47 persen, Senin, 1 Maret 2021. Ini karena pelaku takut terkena korona jika lama berkeliaran di jalanan /PICK POCKETS IN THE NETHERLANDS/
KASUS PENCOPETAN - Kasus pencopetan dan 'ngutil' di Belanda turun hingga 47 persen, Senin, 1 Maret 2021. Ini karena pelaku takut terkena korona jika lama berkeliaran di jalanan /PICK POCKETS IN THE NETHERLANDS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Baca Juga: Cap Tikus 'Menggila' di Manado, Aksi Penikaman kian Marak

Badan tersebut menyatakan,  pihaknya hanya mampu mengambil tindakan terhadap sebagian kecil kebocoran karena minimnya personel dan anggaran. 'Penjahat menggunakan data yang dicuri untuk penipuan identitas, dan untuk melakukan serangan spam dan phishing. 

"Penipuan semacam itu dapat menyebabkan orang kehilangan semua tabungan mereka," jelas Direktur AP, Aleid Wolfsen.

Pihak AP memperkirakan, antara 600 ribu dan dua juta orang di Belanda terpengaruh oleh kebocoran data dengan sistem login satu langkah pada 2020.***

 

Sumber: Dutch News

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x