Truk Gilas Ranjau ISIS, Lima Petani Tewas

- 27 Februari 2021, 23:46 WIB
RANJAU  ISIS - Lima warga sipil tewas dan 13 lainnya terluka, Sabtu, 27 Februari 2021, ketika sebuah ranjau anti-tank peninggalan ISIS, meledak di pedesaan timur Kota Hama, Provinsi Hama Governorate./SYRIA TIMES/
RANJAU ISIS - Lima warga sipil tewas dan 13 lainnya terluka, Sabtu, 27 Februari 2021, ketika sebuah ranjau anti-tank peninggalan ISIS, meledak di pedesaan timur Kota Hama, Provinsi Hama Governorate./SYRIA TIMES/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

HAMA, SURIAH, KALBAR TERKINI -  Lima warga sipil tewas dan 13 lainnya terluka, Sabtu, 27 Februari 2021, ketika sebuah ranjau anti-tank peninggalan gerombolan teroris ISIS, meledak di pedesaan timur Kota Hama, Provinsi Hama Governorate.  

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari koran Syria Times, Sabtu ini, sumber di Komando Polisi Hama menyebutkan, ranjau-ranjau itu ditinggalkan oleh teroris setelah kekalahannya di Kota Salamiyyeh. 

Baca Juga: Setuju AS Serang Teroris, Suriah: Tapi Hormati Wilayah Kedaulatan Kami, Jangan Kurang Ajar!

Sumber ini menambahkan, ledakan itu terjadi ketika sebuah mobil yang membawa petani dalam perjalanan untuk memanen di Desa Rasm Al-Ahmar di Salamiyyeh, menggilas sejumlah ranjau anti-tank yang tergeletak di dekat sebuah tambang.

Ditunjukkan pula sejumlah ranjau lain yang bisa memicu korban berikut jika lalai melewati titik tersebut dalam perjalanan.  Sebelumnya, Jumat, 26 Februari 2021, tiga warga sipil lainnya dilaporkan tewas dalam ledakan ranjau darat yang juga peninggalan ISIS di tanah pertanian di pinggiran Desa Abu Laffeh, sebelah timur Salamyyeh.

Baca Juga: Sebelum Terjerat OTT Nurdin Melantik 11 Kepala Daerah, Ini Daftarnya

Sebelum kekalahan ISIS di beberapa wilayah Suriah, organisasi teroris ini sengaja menanam alat peledak dan ranjau di rumah-rumah dan lahan -lahan pertanian warga di beberapa desa dan kota.

Tujuan ISIS ini merupakan bagian dari kejahatan mereka terhadap warga Suriah dengan tujuan menakut-nakuti penduduk setempat dan mencegah mereka menjalankan kehidupan normal di wilayah-wilayah yang berhasil dibebaskan oleh tentara Suriah dari terorisme.

Menurut catatan Kalbar-Terkini.com, Hama merupakan kota kuno yang terkenal karena ada terdapat 17 unit kincir angin (bahasa Suriah, baca: noria) sejak tahun 1100 SM yang digunakan untuk mengairi taman-taman. 

Baca Juga: Sebelum Terjerat OTT Nurdin Melantik 11 Kepala Daerah, Ini Daftarnya

Meskipun dalam sejarah digunakan untuk pengairan, teknolgi Arab kuno itu sekarang ini hanya sebagai hiasan untuk keindahan tradisional. Kota kuno tersebut beberapa kali disebut dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama umat Nasrani.  

Dalam beberapa dekade terakhir,  Hama telah menjadi pusat kelompok oposisi anti-Ba'ath  di Suriah, terutama Muslim Brotherhood.

Kota ini diserang oleh tentara Suriah sejak terjadinya pemberontakan umat Islam pada 1964, dan merupakan wilayah paling kacau selama pemberontakan  umat Islam di Suriah, April 1981. Terutama 1982, ketika hampir 20 ribu orang terbunuh dan peristiwa ini dikenal sebagai Pembantaian di Hama (Hama Massacre).

Kota ini, sekali lagi, menjadi ajang pertempuran antara militer Suriah dan pasukan oposisi pada 2011, yang kemudian memicu perang saudara Suriah pada 2011 dan 2012.***

 

Sumber: Syria Times

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x