Kerusakan Mesin Setelah Lepas Landas, Boeing 777-200 Tujuan Hawaii Mendarat Darurat

- 22 Februari 2021, 08:05 WIB
PETUGAS Inspektur Kelaikudaraan DKPPU Kementerian Perhubungan dan tekhnisi Lion Air melakukan pemeriksaan seluruh mesin dan kalibrasi dengan menggunakan alat simulasi kecepatan dan ketinggian pesawat pada pesawat Boing 737-Max 8 milik Lion Air di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 12 Maret 2019.*/ANTARA
PETUGAS Inspektur Kelaikudaraan DKPPU Kementerian Perhubungan dan tekhnisi Lion Air melakukan pemeriksaan seluruh mesin dan kalibrasi dengan menggunakan alat simulasi kecepatan dan ketinggian pesawat pada pesawat Boing 737-Max 8 milik Lion Air di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 12 Maret 2019.*/ANTARA /

WASHINGTON, KALBAR TERKINI – Masih lekat di ingatakan kita terkait kasu kecelakaan yang dialami Pesawat Boeing Seri 737-500 milik Maskapai Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu, Jakarta pada 9 Januari 2021.

Kali ini pesawat Boeing kembali nyaris mengalami kecelakaan serius, dialami pesawat Boeing 777-200 yang dioperasikan United Airlines, Sabtu 20 Februari 2021.

Pesawat yang membawa 231 penumpang dan 10 awak pesawat dengan tujuan ke Honolulu, Hawaii, saat mengalami kerusakan mesin tak lama setelah lepas landas.

Baca Juga: Laut Natuna Semakin Memanas, Citra Satelit Ungkap China Dirikan Pangkalan Militer Besar

Beruntungnya pesawat berhasil mendarat dengan selamat di Bandar Udara Internasional Denver pada usai mengalami kerusakan mesin di bagian kanan pesawat.

Laporan lembaga regulator penerbangan sipil Federal Aviation Administration (FAA), dengan gambar-gambar yang menunjukkan puing-puing pesawat menyebar di tanah.

Tak ada laporan terkait luka-luka, baik di dalam pesawat maupun di darat.

Baca Juga: Teroris Kurdi Sadar Serahkan Diri, Diklaim Hasil Persuasif Militer Turki

Gambar-gambar yang diunggah oleh kepolisian di Broomfield, Colorado menunjukkan puing-puing pesawat yang signifikan di tanah, termasuk penutup mesin yang tersebar di luar rumah dan apa yang tampak seperti bagian lain di lapangan.

Garis pita polisi digunakan untuk menutup puing-puing. Sebuah video yang tampak diambil dari dalam pesawat United tersebut menunjukkan sebuah mesin yang terbakar.

Video lain di media sosial menunjukkan awan asap hitam yang ditinggalkan oleh pesawat. “Ada sesuatu meledak," terdengar seorang pria di video itu berkata.

Baca Juga: Hobi 'Banget' Main Sanksi, Menlu Iran: Lama-lama Amerika Kecanduan!


Dalam sebuah rekaman suara, seorang pilot maskapai United terdengar membuat panggilan ‘mayday’ ke kontrol lalu lintas udara.

Mayday, pesawat telah mengalami kegagalan mesin, perlu memutar segera,” demikian rekaman yang ditinjau Reuters dari laman pantauan liveatc.net.

FAA mengatakan pihaknya, bersama dengan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) akan meluncurkan investigasi. NTSB sendiri mengatakan telah memulai investigasinya.

“Jika anda menemukan pecahan (pesawat) MOHON tidak menyentuh atau memindahkannya. @NTSB memerlukan semua bagian pecahan untuk tetap berada di tempatnya untuk investigasi,” kata kepolisian Broomfield melalui Twitter.

Baca Juga: Pesawat AU Nigeria Jatuh, Tujuh Tewas

Unit pesawat 777 yang berusia 26 tahun itu digerakkan oleh dua mesih Pratt & Whitney PW4000. Para penyelidik akan fokus pada penyebab kecelakaan dan akan melihat apakah bolah kipas telah rusak.

Boeing mengatakan bahwa para penasihat teknisnya akan membantu NTSB dalam investigasi, sementara maskapai United berjanji akan “bekerja dengan agensi-agensi federal dalam menginvestigasi insiden ini.

United mengatakan kebanyakan penumpang pada penerbangan 328 telah berangkat dengan penerbangan baru ke Honolulu pada Sabtu malam.

Baca Juga: Demo Myanmar Menggila, Facebook Hapus Halaman Militer, Puluhan Ribu Warga Turun ke Jalan


Kegagalan mesin merupakan sesuatu yang jarang terjadi namun dapat menjadi berbahaya setiap kali bagian yang berputar menembus selubung luar - peristiwa yang dikenal sebagai kerusakan mesin yang tidak terkendali.

Pada Februari 2018 lalu, unit Boeing 777 yang lebih tua, yang dioperasikan oleh United dan menuju Honolulu mengalami kerusakan mesin ketika penutup mesin jatuh sekitar 30 menit sebelum pesawat mendarat dengan selamat. NTSB memvonis bahwa insiden tersebut diakibatkan oleh kerusakan bilah kipas dengan panjang penuh.

Baca Juga: Laut Natuna Semakin Memanas, Citra Satelit Ungkap China Dirikan Pangkalan Militer Besar


Akibat insiden terbelahnya bilah kipas pesawat United itu, Pratt&Whitney melakukan tinjauan terhadap data inspeksi untuk semua bilah kipas PW4000 yang telah diinspeksi sebelumnya, kata NTSB.

Pada Maret 2019, FAA mengeluarkan arahan yang mewajibkan inspeksi awal dan berulang terhadap bilah kipas pada mesin PW4000. ***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x